Tarik Investasi melalui Pengelolaan Mangrove

- Senin, 24 Februari 2020 | 14:20 WIB
POTENSI INVESTASI: Selain bisa dikembangkan menjadi objek wisata, hutan mangrove di Kampung Teluk Samanting, Kecamatan Pulau Derawan, juga akan dipasarkan untuk menarik masuknya investasi emisi gas karbon ke Bumi Batiwakkal.
POTENSI INVESTASI: Selain bisa dikembangkan menjadi objek wisata, hutan mangrove di Kampung Teluk Samanting, Kecamatan Pulau Derawan, juga akan dipasarkan untuk menarik masuknya investasi emisi gas karbon ke Bumi Batiwakkal.

TANJUNG REDEB – Potensi investasi, tak melulu dilakukan dengan mengeruk sumber daya alam (SDA) yang ada di Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau. Tapi, untuk menarik modal investor, juga bisa dengan memastikan kelestarian lingkungan.

Gambaran investasi melalui sektor pelestarian lingkungan tersebut, didapat Wakil Bupati Agus Tantomo saat mendampingi Wakil Duta Besar Jerman, mengunjungi hutan mangrove di Kampung Teluk Semanting, Kecamatan Pulau Derawan, beberapa waktu lalu.

Dikatakan Agus, keberadaan hutan mangrove Teluk Semanting, bisa jadi potensi investasi pengurangan emisi. Bahkan, dengan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Berau yang cukup pesat, berbanding lurus dengan meningkatnya polusi udara. Makanya, Agus akan menjadikan produsen-produsen kendaraan ternama sebagai sasaran untuk menjadi investor emisi karbon di Berau.

Agus menjelaskan, Berau memang memiliki banyak banyak potensi dalam menyerap emisi gas karbon untuk dunia, salah satunya melalui pelestarian mangrove.

“Saya sudah berkoordinasi kepada Presiden Islamic Development Bank (IDB), agar bisa mempertemukan saya dengan salah satu pemilik brand kendaraan Toyota untuk menjajaki kerja sama dalam menekan emisi karbon,” ujarnya kepada Berau Post.

Dijelaskannya, pemilik Toyota memang menjadi sasaran utama. Sebab Toyota menjadi salah satu produsen kendaraan bermotor dengan jumlah pengguna paling banyak di Indonesia, khususnya Berau.

“Memang IDB sering membuat pertemuan antara donatur, dan saat ini saya sedang menunggu panggilan dari IBD. Jika nanti diundang dalam forum itu, maka akan dipertemukan dengan yayasan atau pemodal yang bisa berinvestasi di sekotor lingkungan ini,” katanya.

Untuk itu, dirinya mengimbau masyarakat Berau, agar selalu menjaga lingkungan, khususnya mangrove. Karena lingkungan merupakan aset yang tak ternilai bagi suatu daerah.

 “Saya melihat mangrove yang ada di Kampung Teluk Semanting ini sangat bagus, dan saya yakin jika hutan tersebut dirawat, akan menjadi aset yang sangat bagus untuk kampung tersebut,” pungkasnya. (*/aky/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau, Pakaian Adat Bakal Diwajibkan di Sekolah

Sabtu, 20 April 2024 | 17:45 WIB

Wartawan Senior Kubar Berpulang

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB
X