Ujung Tanjung Membara

- Minggu, 1 Maret 2020 | 19:25 WIB
KEBAKARAN HEBAT: Musibah kebakaran yang terjadi di Jalan Kapten Tendean, RT 02, Tanjung Redeb, kemarin (29/2) sore. Dalam musibah ini 10 rumah ludes dilalap api.
KEBAKARAN HEBAT: Musibah kebakaran yang terjadi di Jalan Kapten Tendean, RT 02, Tanjung Redeb, kemarin (29/2) sore. Dalam musibah ini 10 rumah ludes dilalap api.

TANJUNG REDEB – Musibah kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Berau. Kali ini, kebakaran hebat terjadi di pemukiman padat penduduk, tepatnya di Jalan Kapten Tendean, RT 02, Kelurahan Bugis, Tanjung Redeb.

Berdasarkan data yang diperoleh, 10 rumah ludes terbakar dalam musibah kebakaran yang terjadi Sabtu (29/2), sekitar pukul 17.30 Wita. Dugaan sementara kobaran api disebabkan ledakan elpiji.

Menurut keterangan Ketua RT 02 Muhammar Nur, dari informasi warganya, kebakaran terjadi setelah terdengar ledakan keras dari atas loteng sebuah rumah kos-kosan. Ledakan itu diduga dari kompor gas.

Muhammar Nur menyebutkan, dalam musibah ini, 10 rumah ludes terbakar. Meski tidak ada korban jiwa, namun tak sedikit yang mengalami luka ringan saat berusaha menyelamatkan diri maupun mengamankan barang-barang.

“Karena penghuni kos-kosan sebagian ada yang loncat dari atas loteng untuk menyelamatkan diri,” ujarnya, kemarin.

Kapolsek Tanjung Redeb, Iptu Rahmad yang dikonfirmasi mengatakan, penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. Karena pihaknya masih dalam proses penyelidikan. Pihaknya juga belum bisa memastikan berapa jumlah rumah yang terbakar. Begitu pun mengenai kerugian, juga belum diketahui. Yang jelas menurutnya, kerugian mencapai ratusan juta.

“Kebanyakan rumah kontrakan atau sewaan berkonstruksi kayu dan posisinya berdempetan. Jadi mudah terbakar dan menyebar,” jelas Rahmad. “Diduga ada ledakan, namun belum bisa dipastikan, dugaan sementara masih kompor,” sambungnya.

Terkait tindak lanjut dari peristiwa ini, Rahmad menegaskan akan melakukan pemanggilan saksi-saksi guna menggali keterangan pihak setempat. Seperti ketua RT dan beberapa warga di sekeliling lokasi kebakaran.

Rahmad juga menjelaskan, saat kebakaran, pihaknya juga berkoordinasi dengan pemadam kebakaran dengan mengerahkan beberapa unit pemadam. Selain itu, pihaknya juga meminta bantuan empat tugboat untuk memadamkan api dari arah Sungai Segah. Mengingat lokasi kebakaran berada persis di tepi Sungai Segah.

Kepala Seksi (Kasi) Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Berau, Datu Hasbi mengakui, delapan unit pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Mobil water cannon milik Polres Berau juga dikerahkan untuk memadamkan api. Api yang terus merembet ke pemukiman, memaksa pihaknya harus dibantu satu unit pemadam kebakaran dari Karhutla.

“BPBD menurunkan delapan unit, dibantu satu unit water cannon dari Polres Berau, empat pemadam dari arah sungai, serta satu unit pemadam Karhutla,” jelas Hasbi.

Meski lokasi kebakaran dekat dengan sungai, namun api sulit dipadamkan karena mayoritas bangunan terbuat dari kayu. Kondisi sungai juga saat itu sedang surut, sehingga menyulitkan untuk mendapatkan suplai air.

Selain itu, pihaknya juga kesulitan karena lokasi kejadian awal berada di dalam gang yang sempit, sehingga petugas kesulitan memadamkan api.  

“Api baru bisa dipadamkan setelah petugas berjibaku selama dua jam. Setelah proses pendinginan hingga akhirnya api baru berhasil dipadamkan pada pukul 19.20 Wita,” jelas Hasbi.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X