Butuh Peralatan Sekolah, Wabup Tanggung Pengobatan Nani

- Selasa, 3 Maret 2020 | 17:02 WIB
PASTIKAN BANTUAN TERSALURKAN: Wakil Bupati Berau Agus Tantomo mengunjungi lokasi kebakaran di Gang Ancol, Tanjung Redeb, Senin (2/3) untuk melihat kebutuhan warga korban kebakaran. Wabup juga mengunjungi korban yang masih dirawat di rumah sakit.
PASTIKAN BANTUAN TERSALURKAN: Wakil Bupati Berau Agus Tantomo mengunjungi lokasi kebakaran di Gang Ancol, Tanjung Redeb, Senin (2/3) untuk melihat kebutuhan warga korban kebakaran. Wabup juga mengunjungi korban yang masih dirawat di rumah sakit.

Sebanyak 17 rumah hangus terbakar. Ada 80 jiwa dari 12 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. Sekarang, mereka membutuhkan uluran tangan setelah musibah kebakaran melanda “Ujung Tanjung”, Sabtu (29/2) sore itu.

Maulid Hidayat, Tanjung Redeb

Bantuan terus mengalir di posko bantuan yang didirikan di sekitar lokasi kebakaran. Tidak hanya dari pemerintah, bantuan juga datang dari pihak swasta, dan masyarakat.

Wakil Bupati Berau Agus Tantomo, pada Senin (2/3) pukul 10.00 Wita, berada di lokasi kebakaran, Jalan Kapten Tendean, Tanjung Redeb. Ia ingin memastikan bahwa bantuan yang ada di posko segera diserahkan kepada warga yang membutuhkan.

Di lokasi, wabup tampak memerhatikan setiap sudut yang terbakar. Ia pun berbincang-bincang dengan beberapa warga yang menjadi korban kebakaran, mengenai apa yang paling dibutuhkan saat ini. Tanpa aba-aba, warga kompak menjawab membutuhkan peralatan sekolah untuk anak-anak mereka.

“Bantuan yang ada di posko ini segera dibagikan kepada warga,” kata Agus.

Selain memastikan apa kebutuhan warga korban kebakaran, Agus juga memastikan bantuan tersebut tepat sasaran.

Setelah hampir dua jam berada di lokasi tersebut, Agus bergerak menuju ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai Tanjung Redeb. Kehadiran wabup di rumah sakit untuk melihat Nani, ibu heroik yang menyelamatkan kedua anaknya dari musibah kebakaran itu.

Wabup pun langsung menuju ke ruang Bougenville, kamar nomor 4. Tampak Nani (31) terbaring lemas tidak berdaya. Ia hanya bisa pasrah dengan kondisinya, yang mengalami patah tulang setelah melompat dari lantai dua kos-kosan untuk menyelamatkan diri dari amukan api.

Nani mengaku baru tiga hari tinggal di kos-kosan tersebut. “Jarak kamar saya hanya 5 pintu dari lokasi terbakar awal. Saya cium bau asap. Setelah keluar, saya lihat asap sudah pekat, api besar. Karena panik, saya langsung kabur,” jelasnya kepada Berau Post, kemarin (2/3).

Ia tampak tak kuasa menahan air matanya. Dengan tubuh masih bergetar, ia menceritakan kejadian memilukan yang nyaris merengut nyawa dirinya dan dua orang buah hatinya yang masih berusia 3 tahun dan 11 tahun.

“Waktu itu saya mau mandi itu. Mau lewat tangga sudah tertutup api. Tidak pikir panjang. Saya bawa lari anak saya. Saya turunkan lewat loteng. Ada warga yang sambut. Saya panik saat itu,” katanya.

Keputusannya tepat. Puluhan warga dengan sigap menyambut kedua anaknya. Ia pun menyusul melompat. Namun naas, posisi ia terjatuh tidak tepat. Punggungnya menghantam lantai semen dengan keras yang menyebabkan, tulang punggung patah.

“Saya sudah tidak pikir apa-apa. Yang penting selamatkan diri dan anak-anak. Semua surat-surat berharga saya dan suami terbakar semua,” katanya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB
X