Polisi Tunggu Hasil Labfor

- Selasa, 3 Maret 2020 | 17:03 WIB
SISA PUING: Kebakaran di Gang Ancol, Jalan Kapten Tendean, Sabtu (29/2) lalu menghanguskan 17 bangunan. Polisi masih menunggu hasil Labfor Polda Kaltim untuk mengetahui penyebab kebakaran ini.
SISA PUING: Kebakaran di Gang Ancol, Jalan Kapten Tendean, Sabtu (29/2) lalu menghanguskan 17 bangunan. Polisi masih menunggu hasil Labfor Polda Kaltim untuk mengetahui penyebab kebakaran ini.

TANJUNG REDEB - Polisi masih menunggu hasil Laboratorium Forensik Polda Kaltim untuk mengetahui penyebab kebakaran di Gang Ancol, Jalan Kapten Tendean, RT 2 Kelurahan Bugis, Tanjung Redeb, Sabtu (29/2) lalu.

Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning, melalui Kapolsek Tanjung Redeb Iptu Rahmad mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkap penyebab kebakaran yang menghanguskan 17 rumah tersebut. “Untuk memastikan penyebab kebakaran, harus dari hasil Labfor. Dan saat ini belum ada, jadi kami pun masih menunggu,” ujar Rahmad, Senin (2/3).

“Dugaan sementara masih karena kompor gas elpiji milik penghuni kos-kosan di lantai dua,” sambungnya.

Pihaknya lanjut Rahmad, juga masih melakukan pendalaman dengan meminta keterangan saksi-saksi. Sejauh ini, baru dua orang yang bisa dimintai keterangannya, yakni salah satu korban dan Ketua RT setempat. Ia belum bisa melakukan pemanggilan terhadap saksi lainnya, karena tak sedikit yang masih dalam kondisi berduka kehilangan tempat tinggal dan harta bendanya.

“Yang pasti kami mengambil keterangan dari ketua RT setempat dan korban sekitar untuk memastikan asal mula api. Jadi untuk tambahan saksi sementara belum ada lagi, tunggu kondisi para korban kembali normal,” tegasnya.

Dalam musibah ini, pihaknya menaksir kerugian mencapai Rp 900 juta, berdasarkan nilai bangunan yang telah hangus rata dengan tanah.

Sementara bantuan untuk korban kata Rahmad, juga terus berdatangan. Baik dari pemerintah daerah, pihak swasta, dan masyarakat. Sejumlah posko bantuan di sekitar lokasi juga telah didirikan untuk menampung bantuan yang terus mengalir. “Untuk mengamankan korban dari tindak pidana lain, kami juga masih tetap melakukan pengamanan di sekitar lokasi,” pungkasnya.

Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di pemukiman padat penduduk, tepatnya di Gang Ancol, Jalan Kapten Tendean, RT 02, Kelurahan Bugis, Tanjung Redeb, pada Sabtu (29/2), sekitar pukul 17.30 Wita. Dugaan sementara kobaran api disebabkan ledakan elpiji.

Menurut keterangan Ketua RT 02 Muhammar Nur, dari informasi warganya, kebakaran terjadi setelah terdengar ledakan keras dari atas loteng sebuah kos-kosan. Ledakan itu diduga dari kompor gas.

Tidak ada korban jiwa, namun tak sedikit yang mengalami luka ringan saat berusaha menyelamatkan diri maupun mengamankan barang-barang. Pihak Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Berau pun harus mengerahkan delapan unit pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Mobil water cannon milik Polres Berau juga dikerahkan untuk memadamkan api, dibantu satu unit pemadam kebakaran dari Karhutla.

Muhammad Nur mengatakan, data terbaru yang dihimpun pihaknya, kebakaran itu menghanguskan 17 rumah yang dihuni 80 jiwa dari 12 kepala keluarga (KK).

“Tidak semuanya (lahan tempat rumah berdiri) memiliki sertifikat tanah,” katanya kepada Berau Post.

Ia menuturkan, dari 12 KK hanya ada 5 rumah yang memiliki sertifikat tanah. Yakni milik Mutiara, Gusniah, serta Erlina yang memiliki 3 sertifikat.

Di sisi lain, M Nur juga tidak menampik kalau lokasi kebakaran tersebut masuk dalam jalur hijau yang akan dilakukan penataan oleh pemerintah. “Kan sudah ada pendataan terkait jalur hijau,” katanya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X