TANJUNG REDEB – Kebakaran besar yang menghanguskan belasan rumah di Jalan Kapten Tendean, Tanjung Redeb, beberapa hari lalu, membuat jajaran manajemen Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Batiwakkal, terpanggil untuk ikut membantu.
Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal Saipul Rahman mengatakan, bantuan yang diberikan pihaknya merupakan bentuk kepedulian perusahaan. Terlebih bantuan yang diberikan, disesuaikan dengan kebutuhan para korban. Seperti, bantuan uang tunai Rp 5 juta dan paket sembako berupa beras, minyak goreng, gula, dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga memberikan perlengkapan sekolah bagi anak-anak korban kebakaran.
“Bantuan yang kita berikan memang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari korban, supaya bisa langsung digunakan,” katanya usai menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran kemarin (3/3).
“Tujuannya tak lain untuk berbagi. Niat kami ingin meringankan beban para korban. Meskipun pihak lain sudah banyak yang membantu, tetapi kami juga ingin menunjukkan bahwa kami juga ikut berempati dengan penderitaan yang dialami oleh sebagian masyarakat di Gang Ancol tersebut,” sambungnya.
Bantuan yang diberikan, lanjut Saipul, diterima langsung oleh ketua RT setempat dan disaksikan perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau serta Camat Tanjung Redeb. Meski tak banyak, paling tidak bantuan tersebut bisa meringankan beban para korban kebakaran. Sekaligus menumbuhkan kepekaan sosial sesama warga di Kabupaten Berau. Ia menilai sedikit apapun yang dimiliki, tetaplah bisa untuk saling berbagi.
“Insyaallah, semoga bantuan kami ini bisa dapat bermanfaat. Sehingga bisa mengurangi beban para korban. Paling tidak bisa menambah kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Saipul menegaskan, selain dari manajemennya, bantuan juga diberikan dari Dharma Wanita Persatuan Perumda Air Minum Batiwakkal yang turut memberikan uluran tangan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang tertimpa musibah kebakaran. “Jadi bantuannya bukan hanya dari manajemen perusahaan, tetapi Dharma Wanita Perumda juga ikut mengumpulkan bantuan berupa bahan pokok makanan,” bebernya.
Saipul menambahkan, pihaknya juga telah menutup sementara sembilan pipa sambungan rumah warga di wilayah kebakaran tersebut. Menurutnya, itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya terjadi kebocoran yang bisa membuat tagihan air pelanggan membengkak. Tentunya, akan menambah beban terhadap korban.
“Juga menghindari dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, nanti salah dimanfaatkan. Sehingga kami harus tutup sementara waktu, sampai nanti pemilik atau pelanggan yang meminta untuk membuka sambungan kembali,” katanya. (mar/sos/udi)