“Keraton ini merupakan salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Bertanya informasi, tentu SDM yang ada harus dibina. Diberikan materi. Agar informasi bisa tersampaikan degan baik kepada para pengunjung,” kata perempuan yang akrab disapa Hikmah ini.
Menurut Hikmah, salah satu yang menjadi tantangan bagi pengurus di Keraton Sambaliung, yakni turis asing yang menggunakan bahasa Inggris. Hasil diskusi pengurus Keraton Sambaliung dengan PT Berau Coal, ingin mengadakan kursus bahasa Inggris.
“Alhamdulillah, ada seorang trainer yang bagus dari Tanjung Redeb. Ya, kami bekerja sama. Kami ingin pengurus di sini berkomunikasi bagus. Sampai lancar dalam berbahasa Inggris,” ujarnya.
Ia mengatakan, dalam setiap pertemuan bukan belajar grammar, melainkan belajar yang lebih kepada percakapan sehari-hari. Pihak Berau Coal ingin sejarah keraton ini bisa tersampaikan tidak hanya dalam bahasa Indonesia saja. Namun turis asing pun memahami histori Keraton Sambaliung.
“Ini kontribusinya ke ekonomi. PT Berau Coal juga berencana mengembangkan UMKM di seputaran keraton. Bisa menjadi pendapatan tersendiri bagi warga sekitar keraton,” lanjut Hikmah.
Sementara itu, salah seorang peserta pelatihan Aidah Syafiani mengatakan, dirinya menyambut baik pelatihan yang dilakukan PT Berau Coal. Selama ia bertugas mengelola keraton tersebut, ia mengaku kerap kesulitan jika yang berkunjung merupakan turis asing.