Corona Meluas, Impor Pangan Terancam

- Rabu, 18 Maret 2020 | 09:08 WIB
Abidinsyah
Abidinsyah

TANJUNG REDEB - Virus Corona telah menewaskan ribuan jiwa di Tiongkok, termasuk di sejumlah negara lainnya. Virus yang belum ditemukan vaksinnya tersebut pun sudah merambah ke sejumlah negara salah satunya Indonesia.

Bahkan hingga 16 Maret kemarin, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah dan telah menembus angka 134 kasus positif virus Corona. Untuk mengantisipasi penyebaran virus berbahaya ini ke sejumlah daerah terutama di Kalimantan Timur (Kaltim) khususnya Kabupaten Berau. Pemerintah daerah baik Pemprov Kaltim maupun Pemkab Berau diminta memperketat pengiriman barang khususnya bahan pangan. Baik impor maupun domestik ke wilayah Kaltim, guna mencegah serta mengantisipasi masuknya virus Corona ke Benua Etam. Hal itu ditegaskan oleh salah seorang tokoh masyarakat Berau, Abidinsyah.

Pengusaha lokal yang dikenal sukses ini juga mengingatkan pemerintah daerah terutama Pemprov Kaltim untuk lebih menggalakkan dan mengembangkan sektor pertanian sehingga kebutuhan pangan Kaltim tidak lagi bergantung pada pasokan pangan khususnya beras dari luar daerah bahkan dari luar negeri seperti Vietnam.

“Akibat virus Corona ini, sejumlah negara pengimpor bahan pangan akan melakukan embargo. Maka itulah perlunya ketahanan pangan nasional dan betapa pentingnya swasembada pangan daerah,” jelas pria yang lebih akrab disapa Haji Bidin ini kepada Berau Post, kemarin (16/3).

Menurut dia, lahan pertanian dan peternakan di Kaltim sangat luas dan cocok untuk semua jenis tanaman, sehingga peluang pemerintah untuk menggalakkan pertanian maupun peternakan juga sangat besar. “Potensi sumber daya alam Kaltim sangat besar. Sebenarnya tergantung kemauan pemerintah saja. Kalau kita bisa menjadi swasembada pangan, Kaltim tidak akan lagi bergantung pada pasokan pangan dari luar daerah,” jelas Abidinsya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan pengetatan pintu masuk terhadap semua bahan impor dari sejumlah negara tertentu yang kemungkinan terkontaminasi dan terdampak virus Corono, guna mencegah penyebaran virus ke Indonesia. Syahrul menuturkan, pihaknya menerapkan biosekuriti di seluruh bandara dan pelabuhan di Indonesia. Pengetatan ini berlaku terhadap semua produk makanan dan buah-buahan.

Bila dibandingkan dengan data Minggu (15/3), jumlah kasus Covid-19 di Indonesia meningkat sebanyak 17 orang. Semula, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia adalah 117 kasus. Kemarin sudah mencapai 134 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyatakan terdapat 8 provinsi sebaran Covid-19 yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Bali, dan DI Yogyakarta.

Di luar negeri, kini angka WNI yang positif Covid-19 terus bertambah. Kasus terbaru WNI positif Covid-19 ada 3 kasus di Malaysia, 1 kasus tambahan di Singapura, dan 1 kasus di Arab Saudi. (asa/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X