TANJUNG REDEB – Tahun ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau mendapatkan dua unit truk amrol dari pemerintah pusat melalui Alokasi Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Namun menurut Kepala Bidang Kebersihan DLHK Berau, Helmi, jumlah itu tentu masih sangat kurang untuk menangani sampah di Bumi Batiwakkal. Bahkan jumlah itu tak cukup setengah dari yang DLHK usulkan, yakni sebanyak 10 unit.
“Sebenarnya masih sangat kurang. Sebenarnya kita minta 10 unit, tetapi yang di kabulkan hanya 2. Tapi kami tetap syukuri itu,” ujarnya, belum lama ini.
Lanjutnya, dua unit amrol itu nantinya akan diprioritaskan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) di Jalan Murjani II, dan Pasar Senja di Bebanir Bangun, Sambaliung.
“Dua itu yang jadi prioritas kami, karena menurut kami keduanya memang yang paling membutuhkan,” ungkap Helmi.
Tak hanya amrol, DLHK Berau juga katanya mendapatkan tiga unit mobil operasional. Namun sambungnya juga, sebenarnya pihaknya masih membutuhkan beberapa alat berat lain seperti Ekskavator dan Buldoser untuk difungsikan di tempat pembuangan sampah akhir di Kecamatan Talisayan, Pulau Derawan, dan Maratua.
Selain itu juga, untuk memastikan masyarakat taat dalam membuang sampah di amrol yang telah disediakan, pihaknya berencana akan memasang kamera pengawas atau CCTV di setiap amrol.
“Kami akan beri peringatan kepada masyarakat yang tertangkap membuang sampah di samping amrol. Kalau masih mengulanginya, kami akan berikan sanksi,” pungkasnya. (*/fzl/sam)