Bupati: Kalau Ditutup Tidak Mungkin

- Selasa, 24 Maret 2020 | 16:44 WIB
TETAP DIBUKA: Bupati Muharram menegaskan belum memiliki rencana penutupan pasar di tengah teror Covid-19.
TETAP DIBUKA: Bupati Muharram menegaskan belum memiliki rencana penutupan pasar di tengah teror Covid-19.

TELUK BAYUR – Pasca teror Covid-19 sejumlah kabar penutupan sejumlah fasilitas publik kerap bermunculan, salah satunya penutupan Pasar Sanggam ADji Dilayas (SAD) maupun Pasar Teluk Bayur.

Menanggapi itu, Bupati Berau Muharram menegaskan tidak akan menutup aktivitas pasar. Pasalnya, pergerakan ekonomi cukup besar di PSAD. Selain itu, jika aktivitas pasar dihentikan, maka masyarakat akan bingung mencari kebutuhan dapur.

“Kalau ditutup tidak mungkin. Hanya pengawasannya saja diperketat,” ujarnya, Senin (23/3).

Untuk mencegah pemaparan di pasar, Muharram berencana menempatkan personel di pasar untuk membantu masyarakat terbit dalam menjaga kebersihan diri untuk mencegah penyebaran virus Corona. “Akan di tempatkan personel di sana, untuk jumlahnya nanti dilihat,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Pasar SAD Salehuddin, mengaku telah mengumumkan kepada seluruh pedagang di Pasar SAD melalui siaran radio, untuk menggunakan masker saat beraktivitas di lingkup pasar. Namun pihaknya masih kesulitan dalam menyediakan hand sanitizer.

Namun untuk itu, pihaknya telah mengajukannya kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau meminta alat yang dimaksud, hanya saja hingga kini pihaknya belum mendapat jawaban atas usulan itu.

“Belum ada respons dari BPBD Berau. Sebelum rapat dilaksanakan, kami sudah melayangkan surat tersebut untuk bantuan pengadaan APD (Alat Pelindung Diri) bagi pegawai Pasar SAD,” jelasnya.

Dia berharap surat yang dilayangkan kepada BPBD segera bisa direstui untuk mendukung upaya pemerintah menekan angka penyebaran virus Corona di Berau. Terlebih di PSAD jumlah warga setiap harinya mencapai ribuan orang.

“Harapannya agar segera disetujui dan bisa kami bergerak cepat jika telah ada anggarannya,” pungkasnya.

Sementara ini tambahnya, pihaknya hanya menggunakan ember yang memiliki kran sebagai ganti westafel yang ditempatkan di sejumlah titik, untuk dimanfaatkan pedagang maupun pengunjung mencuci tangan.

“Sekarang sudah ada 8 titik diarea pasar basah dan 8 titik di pasar kering,” lanjut Salehuddin.

Selain menyediakan tempat mencuci tangan, pihaknya juga mengaku terus melakukan sosialisasi agar para pedagang maupun pengunjung selalu menjaga kebersihan pasar. (*/hmd/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X