TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau memberikan perhatian serius terkait pandemic covid-19 di Indonesia. Berbagai upaya terus dilakukan agar virus corona ini tidak masuk ke Bumi Batiwakkal.
Hingga saat ini belum ada pasien yang dinyatakan postifi covid-19 di Bumi Batiwakkal. Sehingga kondisi ini diharapkan dapat terus dijaga dengan peran serta seluruh masyarakat menjaga dan melindungi diri dari penyebaran virus mematikan tersebut. Pemkab berau juga telah membentuk tim pelaksana gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Berau dan menggelar rapat koordinasi dengan seluruh stakeholder yang tergabung di gugus tugas, Senin (23/12).
Kebijakan local lockdown dengan sosial descanting atau jaga jarak diberlakukan Pemkab Berau dengan mengurangi kegiatan masyarakat di luar rumah, guna memutus atau menghambat penyebaran covid-19. Kebijakan ini akan terus dilakukan dengan terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk beraktivitas di rumah. Bahkan sejak sepekan lalu kegiatan belajar di rumah sudah diterapkan bagi pelajar dan juga bekerja di rumah bagi seluruh aparatur sipil Negara.
Pemkab Berau juga mengikuti kebijakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait pelaksanaan ibadah salat lima waktu berjamaah dilakukan di rumah masing-masing dan sementara meniadakan Salat Jumat berjamaah.
Begitu juga dengan kegiatan ibadah bagi umat beragama lain juga disarankan untuk melakukan kegiatan di rumah masing masing. Pemkab berau juga telah menerbitkan surat edaran terkait penutupan tempat hiburan dan sejenisnya untuk mengurangi kegiatan berkumpulnya masyarakat.
Bupati Berau, Muharram melalui rapat koordinasi gugus tugas penanganan covid-19 menjelaskan, kebijakan tidak melaksanakan salat berjamaah di masjid sementara waktu, akan ditindaklanjuti MUI Berau sebagai perpanjangan tangan dari MUI pusat. Tentu kebijakan ini perlu dukungan dalam mengedukasi masyarakat, khususnya para pengurus masjid agar memahami dari kebijakan yang dilakukan.
“Ini upaya kita bersama untuk mencegah penyebaran covid-19. Ini harus kita lakukan,” jelasnya.
Selanjutnya, terkait dengan penanganan covid-19, Muharram meminta seluruh stakeholder terlibat dan bekerja bersama guna mencegah penyebaran viruc corona di Bumi Batiwakkal. Pemkab Berau akan menyiapkan penambahan alokasi anggaran penanganan covid-19 sebesar Rp 10 miliar. Hal ini untuk mendukung agar seluruh progresnya berjalan dengan baik. Termasuk membantu para tenaga medis maupun tenaga teknis dari setiap instansi yang akan terlibat dalam penanganan ini.
Mereka yang berada digaris terdepan dalam penanganan covid-19 ditegaskannya perlu mendapat perhatian termasuk memberikan tambahan insentif khusus. “Ini perlu kami lakukan untuk memberikan perhatian yang lebih kepada mereka yang bertugas di garis terdepan dalam penanganan covid-19 ini,” tegasnya.
Seluruh pelayanan diorganisasi perangkat daerah ditegaskan Muharram, juga dihentikan sementara untuk mengurangi interaksi dengan masyarakat. Terkecuali pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan rumah sakit umum daerah (RSUD) tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pasalnya pelayanan kesehatan tetap harus terdepan dalam melayani masyarakat.
Kemudian, dalam melakukan koordinasi dari setiap kegiatan yang dilakukan, ia mengatakan dilakukan melalui media online. Kegiatan pembelajaran di sekolah maupun kegiatan perkantoran juga menerapkan media berbasis online, seperti whatsapp grup agar pekerjaan tetap berjalan. Termasuk kordinasi gugus tugas covid-19 ditegaskan Muharram selanjutnya juga dilakukan melalui online.
“Ini harus kami lakukan untuk mengurangi interaksi dan saling menjaga jarak kita lakukan koordinasi melalui online,” tandasnya. (hms4/arp)
