TANJUNG REDEB – Tudingan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dan beberapa Pengurus Tingkat Kecamatan (PTK) Partai Golkar yang mengatakan DPD Partai Golkar Berau tidak transparan, dibantah Ketua Tim Penjaringan DPD Golkar Berau, Ibrahim.
Menurutnya, proses penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati yang dilaksanakan tim pilkada DPD Golkar Berau berjalan secara terbuka serta dapat diakses semua pihak, termasuk media di Kabupaten Berau. “Yang menjadi pertanyaan saya tidak transparannya di mana? Pada pengambilan dan pengembaliannya pun semua ada saksi, mulai dari pihak DPD Golkar hingga para relawan bakal calon,” ujar Ibrahim kepada Berau Post, Selasa (24/3).
Dijelaskan Ibrahim, hingga batas waktu pengambilan formulir pendaftaran, terdapat enam kandidat bakal calon yang mengembalikan dokumen pendaftaran. Yakni (sesuai urutan waktu pengembalian formulir pendaftaran) Syarifatul Syadiah, Gamalis, Seri Marawiah, Muharram, Taupan Madjid dan Agus Tantomo.
Lebih lanjut dikatakannya, semua dokumen pendaftaran enam orang bakal calon tersebut diserahkan kepada Ketua DPD Golkar Berau yang selanjutnya diteruskan ke Ketua Harian DPD Golkar Kaltim, Makmur HAPK dan Sekretaris DPD Golkar Kaltim, Abdul Kadir.
“Penyerahan dokumen tersebut dilakukan pada saat rapat pleno diperluas 8 Februari lalu, di sekretariat DPD Golkar Berau. Jadi kami tidak transparannya di mana, semua dokumentasinya pun kami ada,” jelasnya.
Terkait rekomendasi dukungan masing-masing PTK untuk salah satu bakal calon, lanjutnya, diserahkan langsung oleh ketua dan sekretaris masing-masing PTK kepada Ketua Harian dan Sekretaris DPD Golkar Kaltim pada rapat pleno diperluas. “Semua dokumen pendaftarannya pun sudah kami berikan langsung kepada mereka,” beber Ibrahim.
Sementara mengenai kelanjutan proses penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati di tingkat DPD Golkar Berau, sudah sepenuhnya menjadi kewenangan tim Pilkada DPD Golkar Kaltim. Sebab, tugas tim Pilkada DPD Golkar Berau sudah selesai pada saat seluruh dokumen pendaftaran enam bakal calon tersebut diserahkan ke DPD provinsi.
“Pada saat rapat pleno diperluas tersebut semua dokumen dari enam balon itu kami serahkan. Setelah itu sudah menjadi wewenang mereka (provinsi),” pungkas Ibrahim.
Sebelumnya, Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Berau dan enam Pengurus Tingkat Kecamatan (PTK) Partai Golkar mendatangi DPD Golkar Berau, Senin (23/3). Kedatangan mereka meminta penjelasan tentang dinamika penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati dari Partai Golkar pada Pilkada Berau tahun ini.
Sekretaris AMPG Berau, Nasrul mengatakan, AMPG dan beberapa PTK Golkar merasa kecewa dengan DPD Golkar Berau. Mereka menilai DPD Golkar Berau tidak terbuka mengenai proses penjaringan yang berjalan saat ini. PTK menduga, dari enam kandidat yang mengikuti penjaringan di Partai Golkar, hanya satu nama yang diserahkan ke DPD Kaltim untuk diteruskan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Dugaan ini diperkuat munculnya surat tugas dari DPP kepada salah satu kandidat yang ikut penjaringan beberapa waktu lalu.
Selain itu, lanjut Nasrul, AMPG dan PTK mempertanyakan rekomendasi dukungan PTK yang menginginkan Seri Marawiyah menjadi calon Bupati Berau dari Partai Golkar. “Hari ini (kemarin, Red) beberapa PTK mempertanyakan dukungan itu. Kami ingin aspirasi itu didengar DPD Berau maupun DPD Kaltim dan DPP,” jelas Nasrul.
Nasrul pun memperlihatkan bukti bukti dukungan dari PTK yang menginginkan Seri Marawiyah menjadi calon bupati dari Partai Golkar.
“PTK Talisayan, Biatan, Tabalar/Tubaan, Kelay, Segah, Teluk Bayur, para Ketua PTK-nya hadir memberikan dukungan. Sedangkan Sambaliung, Maratua, Gunung Tabur dan Pulau Derawan hanya menitipkan lembaran dukungan,” jelasnya.
“AMPG dan PTK minta DPD mendengar aspirasi dari bawah. Dalam hal ini mendukung Seri Marawiyah menjadi calon bupati dari Golkar,” sambungnya.