TANJUNG REDEB – Teror virus Corona berimbas terhadap harga gula pasir di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD). Jika sebelumnya dihargai Rp 14 ribu per kilogramnya, kini sudah dihargai Rp 18 ribu.
Kata salah seorang agen pedagang di Pasar SAD, Rasid, kenaikan harga gula itu dikarenakan persediannya yang mulai langka. Bahkan katanya, persediaan di Badan Urusan Logistik (Bulog) Berau juga sudah kosong.
“Sebelumnya harga per karung ukuran 50 Kilogram itu seharga Rp 820 ribu, sekarang Rp 850 ribu jadi saat diecer juga dinaikkan harganya supaya dapat untung,” katanya di temui awak Berau Post.
Kenaikan harga gula menurutnya tidak hanya akan berhenti di angka Rp 18 ribu saja, tapi akan terus mengalami kenaikan jika melihat kondisi saat ini. “Parahnya juga, sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan, pasti harga gula pasir ini akan naik lagi. Apalagi gula pasir kan salah satu bahan pokok yang cepat habis karena banyak digunakan masyarakat,” sambungnya.
Hal senada juga diutarakan pedagang lainnya, Awal. Kenaikan harga gula pasir katanya sudah terjadi sejak bebrapa bulan terakhir, karena dari dirinya juga membeli dari distributor dengan harga uang lebih mahal.
Dirinya pun menegaskan setiap pedagang hanya mengambil keuntungan sewajarnya saja, mengikuti harga pembelian dari distributor. “Kami harap pemerintah segera mencari solusi akibat kelangkaan gula pasir ini,” pungkasnya. (*/fzl/sam)