TANJUNG REDEB - Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, Pemerintah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur transportasi, listrik dan air bersih guna menunjang pengembangan kawasan pariwisata unggulan.
Berau pun kecipratan dana alokasi khusus (DAK) dari Kementrian Pariwisata sebesar Rp 7 miliar untuk pengembangan wisata yang ada di Bumi Batiwakkal.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Masrani yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu menuturkan, anggaran tersebut akan digunakan untuk pengembangan kawasan strategis wisata nasional (KSPN), yakni Pulau Derawan, Maratua, dan Kaniuangan. “Benar kita terima Rp 7 miliar,” katanya.
Dikatakannya, dari angka itu, satu miliar rupiah digunakan untuk kegiatan non-fisik, yakni pengembangan sumber daya manusia (SDM). Anggaran non-fisik itu kata Masrani untuk memberikan pelatihan baik kepada motoris, masyarakat, maupun pengelola resort agar fasih berbahasa inggris. Hal ini untuk menunjang agar wisatawan mancanegara mudah memahami apa yang disampaikan masyarakat. “Turis akan merasa betah jika berkomunikasi dengan masyarakat mudah dilakukan,” ungkapnya.
Sementara anggaran Rp 6 miliar, akan digunakan untuk fisik. Yakni pembangunan sarana dan prasarana di tiga kawasan yang masuk KSPN. Namun, wilayah mana yang diunggulkan, Masrani mengaku masih menggodok rencana tersebut. Ia mengaku, jika membangun menggunakan APBD (anggaran pendapatan belanja daerah), tentu tidak akan sanggup. “Pengerjaan mungkin masuk di tahun 2021,” katanya.
Untuk kawasan Kaniungan, pihaknya berencana akan menyentuh ke Labuan Cermin, yakni pembangunan tracking serta tambat kapal dan gazebo. Hal ini untuk memudahkan bagi wisatawan bersantai di lokasi tersebut. “Untuk Berau sendiri sudah membagi 4 zona Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP). Baik pantai maupun pesona hutan alam,” pungkas Masrani. (*/hmd/har)