TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Bumi Batiwakkal. Untuk mencegah dan melindungi masyarakat Berau dari wabah virus Corona ini, Pemkab Berau bersama TNI-Polri, sepakat melakukan penutupan akses keluar-masuk di wilayah ini.
Keputusan ini disepakati setelah bupati dan wakil bupati Berau melakukan pertemuan terbatas dengan Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning, Dandim 0902/TRD, Letkol Kav Ilham Faisal Sirega, Kepala Kantor UPBU Kelas I Kalimarau, Bambang Hartato, perwakilan maskapai, Sabtu (28/3) kemarin.
Bupati Berau Muharram mengatakan, rencana penutupan akses keluar-masuk di Kabupaten Berau, berlaku selama dua pekan, dimulai Senin 30 Maret.
Dikatakannya, selain barang kebutuhan pokok dan peralatan medis, tidak ada yang boleh melintas masuk ke wilayah Berau. “Semua jalur masuk ke Berau, mulai udara, darat dan laut dibatasi. Tapi ini bukan lockdown. Yang kami maksud ini untuk jalur udara aktivitas penerbangan penumpang yang ditutup. Sementara penerbangan yang sifatnya urgen seperti membawa barang dan alat kesehatan itu akan dipertimbangkan,” jelas Muharram.
Begitu pun untuk jalur darat. Akses keluar-masuk Berau juga akan diperketat dengan mendirikan posko pemantauan di titik-titik masuk Kabupaten Berau. “Saya menegaskan yang boleh keluar masuk hanyalah kendaraan yang memuat barang-barang kebutuhan pokok. Sementara untuk kendaraan angkutan penumpang dan angkutan lain akan diberhentikan. Kami minta kembali ke daerah asal, tidak boleh masuk,” tegas Muharram.
Sementara bagi masyarakat Berau yang berada di luar daerah, kata Muharram, diminta untuk bertahan sementara waktu di daerah tersebut. Begitu pun warga Berau diminta untuk tidak meninggalkan tempat.
“Untuk masyarakat Berau yang sedang berada di luar daerah jangan meninggalkan tempat selama dua pekan ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor UPBU Kelas I Kalimarau, Bambang Hartato membenarkan rencana Pemkab Berau Membatasi aktivitas penerbangan di Bandara Kalimarau. Namun kata Bambang, pihaknya akan tetap membuka pelayanan di Bandara, karena hal tersebut memang masih harus dilakukan. Namun, pihaknya juga tetap menyikapi permintaan pemerintah daerah.
“Permintaan dari pemkab adalah menghentikan sementara penerbangan penumpang. Ini akan kami koordinasikan dengan pimpinan dan pihak maskapai,” jelasnya.
Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan pengamanan terkait pengawasan akses keluar masuk melalui jalur darat. Bahkan saat ini, pihaknya yang tergabung dalam gugus tugas penanganan Covid-19 melakukan penjagaan di posko-posko pintu masuk Berau. “Pengawasan ini akan kami perketat. Sebelumnya tim hanya melakukan pengecekan tubuh dan penyemprotan desinfektan. Tapi setelah pertemuan ini, mulai Senin (30/3) nanti, semua kendaraan penumpang tidak diperbolehkan masuk. Kecuali kendaraan yang mengangkut barang,” pungkasnya.
Seperti diketahui, selain jalur udara di Bandara Kalimarau, ada tiga titik jalur darat yang dilakukan penjagaan ketat. Yakni; jalur Kelay yang menghubungkan beberapa daerah, seperti Balikpapan, Samarinda, Bontang dan Kutai Timur. Jalur Gunung Tabur menghubungkan Provinsi Kaltara, dan jalur pesisir selatan Berau. (*/aky/har)
