TANJUNG REDEB – Satu pasien Covid-19 di Balikpapan meninggal dunia kemarin (29/3). Pasien tersebut merupakan eks jamaah Ijtima Ulama di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. Kegiatan Ijtima Ulama di Gowa tersebut, memang diikuti ratusan jamaah dari berbagai daerah, termasuk 62 jamaah asal Bumi Batiwakkal.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau Iswahyudi. Pihaknya juga sudah mengantongi identitas puluhan jamaah Ijtima Ulama tersebut. Tapi dari puluhan jamaah asal Berau itu, hanya 15 yang sudah berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang tengah ditangani di rumah sakit.
“15 orang tersebut mengalami gejala batuk. Makanya pantauannya kami intensif. Untuk sisanya juga kami pantau, mereka tidak mengalami gejala apa-apa. Namun tetap kami wajibkan isolasi diri,” katanya kepada Berau Post kemarin (29/3).
Dikatakan, puluhan jamaah tersebut bermukim di beberapa wilayah kecamatan. Iswahyudi juga memastikan, kedatangan rombongan jamaah tersebut saat kembali ke Berau juga tidak bersamaan. “Makanya dalam dua hari jumlah ODP di Berau terus meningkat,” terangnya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan camat, lurah atau kepala kampung, serta ketua RT tempat jamaah-jamaah tersebut bermukim. Untuk terus melakukan pemantauan kondisi kesehatan mereka, sekaligus untuk menelusuri jika ada jamaah lain yang belum terdata pihaknya.
“Makanya, saat satu orang kami dapat, kami tanya dia, siapa saja yang ikut pada ijtima ulama tersebut. Kami juga mengimbau agar warga peserta ijtima ulama agar melaporkan diri ke puskesmas terdekat, untuk dilakukan pengecekan,” imbuhnya.
Sesuai data hingga siang kemarin, jumlah ODP di Berau bertambah 16 orang atau totalnya sebanyak 71 orang. Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) juga mengalami penambahan 4 orang sehingga totalnya sebanyak 12 PDP. Dari 12 PDP tersebut, 4 di antaranya sudah dinyatakan negatif, sementara hasil tes 8 PDP sisanya masih dalam proses. (*/hmd/udi)
