PKL dan Motoris Speedboat Kebingungan

- Senin, 30 Maret 2020 | 19:27 WIB
BELUM BERJUALAN: Jika biasanya sejumlah PKL selalu memenuhi tepi sungai Jalan Ahmad Yani, namun hal itu sudah tidak lagi terjadi sejak beberapa hari terakhir. Pedagang dilarang berjualan akibat pandemi Covid-19.
BELUM BERJUALAN: Jika biasanya sejumlah PKL selalu memenuhi tepi sungai Jalan Ahmad Yani, namun hal itu sudah tidak lagi terjadi sejak beberapa hari terakhir. Pedagang dilarang berjualan akibat pandemi Covid-19.

SAMBALIUNG – Penutupan tempat wisata karena pandemi Covid-19 di Kabupaten Berau berdampak pada pendapatan motoris speedboat.

Bulan ini pun kata salah satu motoris speedboat Abdul Karim, menjadi moment yang paling sulit baginya dan beberapa orang seprofesinya. Jika dalam satu bulan biasanya dia bisa mengantongi Rp 3,5 juta, bulan ini dia hanya mendapatkan Rp 1 juta saja.

“Ini membuat penghasilan kami menjadi sangat turun. Kalau saat wisata tidak ditutup itu kami bisa dapat Rp 3 juta sampai 4 juta,” ujarnya. Karena tidak bisa mengoprasikan speedboat, dia dan motoris lainnya terpaksa mencari pekerjaan sampingan supaya tetap bisa mendapatkan uang.

“Saat ini kapal kami hanya tinggal di dermanga karena tidak adanya penumpang yang ingin pergi ke pulau. Kalaupun ada paling cuma 1 sampai 3 orang saja,” lanjutnya.

Sementara itu, pandemi Covid-19 juga berimbas pada pendapatan pedagang kaki lima (PKL), cafe, rumah makan dan sejenisnya.

Ciko, salah seorang PKL di Jalan Ahmad Yani menyebut sudah sekitar enam hari dia tidak berjualan. Saat ini dia dan pedagang lainnya pun masih menunggu instruksi pemerintah terkait boleh tidaknya untuk kembali berjualan.

Namun dia tidak menampik bahwa salah satu upaya paling efektif mengantisipasi penyebaran virus Corona yakni dengan menghentikan aktivitas yang dapat menimbulkan keraiaman. Namun di sisi lain berjualan ini juga merupakan satu-satu mata pencariannya.

"Untuk saat ini ya menganggur dulu, belum ada kegiatan lagi," tambahnya.

Jika berhitung kerugian akibat tidak berjualan dia memperkirakan sudah mencapai jutaan rupiah. Namun pihaknya masih bisa memahami bahwa dilarangnya sementara ini berjualan merupakan  upaya Pemkab Berau dalam mencegah penyebaran virus Corona.

"Mudah-mudahan segera ada solusi dari pemerintah daerah mengenai kondisi ini, terlebih untuk kami yang mata pencarian sehari-harinya hanya berjualan. Kami juga berharap persoalan Corona ini bisa segera tuntas sehingga kami juga bisa berjualan seperti biasa lagi," pungkasnya. (*/fzl/*/oke /sam)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X