TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau berupaya dalam mewujudkan gerakan keamanan pangan di kampung. Karena generasi yang cerdas dan sehat diawali dari kebutuhan pangan yang mencukupi dan berkualitas.
Kepala Dinas Pangan Berau, Fattah Hidayat mengatakan kalau pembangunan keamanan pangan ini dimulai dari tingkat individu, keluarga termasuk pedesaan. Hal ini pun merupakan salah satu upaya dalam rangka mewujudkan program nawacita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran.
Dalam mewujudkan gerakan ini, diperlukan peran aktif dari fasilitator serta kerja sama seluruh pihak yang terkait dalam menjaga keamanan pangan. Pemerintah pun telah beberapa kali melakukan advokasi keamanan pangan ini.
Melalui kegiatan advokasi itu diharapkan dapat mewujudkan kemandirian masyarakat desa sekaligus menjaga keamanan pangan. “Kami harap juga masyarakat mendapatkan informasi yang jelas mengenai pangan yang berbahaya. Sehingga keamanan pangan ini dapat dijaga dan diwujudkan oleh masyarakat desa,” jelas Fattah.
Ia mengegaskan bahwa pangan yang beredar dan dikonsumsi saat ini sangat jauh berbeda dengan pangan jaman dulu. Masyarakat hanya mengonsumsi pangan olahan lokal yang berbahan dasar alami saja.
Sementara saat ini banyak pangan olahan yang memiliki kandungan berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang. “Jadi perlu diberikan informasi terus, sehingga masyarakat lebih tahu dan jelas mana saja pangan yang layak dikonsumsi dan tidak serta manfaatnya bagi tubuh,” tegasnya.
Ia juga menerangkan, advokasi bakal digalakkan terus hingga akhirnya masyarakat dapat memahami dengan pasti mengenai pangan yang berbahaya dan tidak.
“Target dari gerakan kami ini adalah masyarakat paham mana saja pangan yang berbahaya. Ini merupakan substansi yang harus kami pegang untuk diwujudkan. Dengan kata lain gerakan ini dibilang sukses,” pungkasnya. (hms5/arp)