TIDAK hanya membatasi aktivitas penerbangan di Bandara Kalimarau, Pemkab Berau juga menutup akses darat di tiga pintu masuk wilayah Bumi Batiwakkal. Tiga titik itu yakni; poros Kelay yang menghubungkan beberapa daerah seperti Samarinda, Bontang dan Kutim, poros Berau-Bulungan yang menghubungkan wilayah Kalimantan Utara, dan poros pesisir.
Untuk memastikan kesiapan tim yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melakukan pengawasan, Rabu (1/4), Bupati Berau Muharram meninjau salah satu pos penjagaan yang berada di poros Berau-Bulungan, tepatnya di kilometer 12.
“Hari ini (kemarin, Red) kami mendatangi posko pintu masuk dari Provinsi Kaltara untuk melihat persiapan tim gabungan dalam memfilter keluar masuknya masyarakat yang melewati akses darat ini,” jelas Muharram kepada Berau Post, kemarin.
Namun menurut Muharram, keberadaan pos penjagaan di kilometer 12 ini kurang pas. Karena itu, ia meminta tim gabungan untuk memindahkan pos penjagaan itu di wilayah perbatasan. “Kalau di kilometer 12, justru masyarakat Berau sendiri yang kita filter. Jadi besok (hari ini, Red) akan dipindahkan ke perbatasan Berau-Bulungan. Sehingga yang dikontrol betul-betul masyarakat luar daerah yang mau masuk ke Berau,” tegasnya.
Penutupan akses darat kata Muharram efektif mulai Kamis (2/4) hari ini, setelah pemindahan pos penjagaan. “Kalau sudah efektif, siapapun orang yang mau masuk di Kabupaten Berau itu akan kita tolak dan diminta kembali. Begitu juga dengan warga Berau yang ingin keluar, kita minta kembali ke rumah,” jelasnya.
Muharram meminta masyarakat yang ingin keluar ataupun berkunjung ke Kabupaten Berau agar mengurungkan niatnya. “Untuk masyarakat Berau saya mengimbau agar bisa berdiam diri di rumah masing-masing, dan kurangi aktivitas di luar rumah, keluarlah jika memang itu sangat penting yang sifatnya urgen,” pungkas Muharram. (*/aky/har)
