Klaster Gowa Belum Terpantau Semua

- Jumat, 3 April 2020 | 18:59 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNG REDEB – Kondisi pasien dalam pengawasan (PDP) yang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil rapid test diklaim mengalami perkembangan yang baik.

Namun menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi, PDP yang diketahui merupakan klaster Ijtima Ulama se Asia di Gowa, Sulawesi Selatan, itu masih harus menunggu tiga hari untuk memastikan statusnya positif atau negatif terjangkit virus Corona.

“Kondisinya sementara ini bagus saja. Saat ini yang bersangkutan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai Tanjung Redeb. Meski sebenarnya bisa dikarantina di rumah,” ujar Iswahyudi, Kamis (2/4).

Menurutnya, diperlukan waktu beberapa hari untuk mengetahui status pasien. Karena sampel PDP ini menunggu hasil swab test dan uji lab di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. “Hari ini (kemarin, Red) sampel dikirim. Tunggu hasil lab, jadi yang bersangkutan ini belum masuk kategori positif Covid-19,” jelasnya.

Lebih lanjut, Iswahyudi menerangkan bahwa dari seluruh peserta Ijtima Ulama di Gowa asal Berau yang masuk dalam daftar saat ini baru sebagian besar yang terpantau. Sebab peserta itu kurangnya pro aktif sehingga belum semua terdeteksi keberadaannya.

Hingga kini, sudah ada 25 peserta Ijtima Ulama asal Berau masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP). Sisanya diwajibkan dikarantina mandiri di rumah masing-masing dengan catatan aktif melaporkan perkembangan kondisinya hingga masa inkubasi 14 hari.

“Karena yang masih di luar tidak memungkinkan lagi masuk ke Berau, sehingga kami berupaya sebisa mungkin menjaga peserta klaster Ijtima Ulama yang ada di dalam (Berau),” pungkasnya.

Sementara itu, Lurah Sambaliung Didi Mulyadi mengaku, kondisi wilayah Limunjan setelah ada warganya dinyatakan positif Covid-19 sesuai hasil rapid test, tetap kondusif.

Bahkan untuk mencegah penularan virus Corona di wilayah ini, pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan dengan melibatkan petugas terkait di wilayah Jalan Poros Limunjan, RT 20, Kamis (24). “Kami melakukan upaya sterilisasi di RT 20 Sei Buntu,” kata Mulyadi.

Mulyadi menyebut, satu PDP yang positif dari hasil rapid test itu diketahui tinggal satu rumah dengan kedua orangtuanya. Sebagai tindakan pencegahan, keluarga bersangkutan kini menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

“Keluarganya ini juga patut diapresiasi. Karena sudah bertindak pro aktif untuk melaporkan kondisi si pasien. Karena pasien ini mengeluhkan batuk yang tidak bisa ditahan lagi. Saat itu tim kesehatan dengan sigap menjemput ke rumah,” jelas Mulyadi.

“Jadi awalnya bukan karena diketahui positif dari rapid test baru dijemput, tapi karena ada keluhan,” lanjutnya.

Sementara peserta Ijtima Ulama di Gowa lainnya yang merupakan warga Sambaliung, kata Mulyadi, sudah dikoordinasikan dengan puskemas setempat, untuk didatangi dan memberikan edukasi. Mereka juga disarankan melakukan isolasi di rumah. Bagi yang tidak disiplin, dia berharap untuk menjaga jarak dengan orang di sekitarnya.

“Dari tetangganya sendiri juga sudah antisipasi dan lebih waspada lagi. Tutup rumah, tempat dagang, aktivitas di luar dikurangi,” bebernya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X