Langkah antisipasi sudah diambil Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau di tengah pandemi Covid-19. Selain sudah membatasi akses keluar masuk Berau, pemkab juga mempersiapkan eks Hotel Cantika Swara sebagai ruang isolasi atau tempat penanganan pasien Covid-19.
SUMARNI, Tanjung Redeb
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai Tanjung Redeb, tengah konsentrasi menyiapkan eks hotel itu menjadi rumah sakit khusus menangani pasien Covid-19. Mengingat jumlah pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 di Kabupaten Berau terus meningkat.
Humas RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb, Erva Anggriana mengklaim persiapan rumah sakit darurat untuk menangani ODP Covid-19 sudah 80 persen. Erva menyebutkan, kesiapan kamar, pemetaan ruangan, dan listrik, untuk saat ini sudah dirampungkan. Yang masih perlu dilakukan pengerjaan yakni penyambungan air bersih serta kesiapan pengadaan logistik dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau.
“Listrik sudah aman. Kamar sudah siap. Tinggal menunggu kesiapan air karena saat ini masih ada beberapa perbaikan,” ujar Erva, kepada media ini, kemarin (4/4).
“Untuk tim koordinatornya juga sudah siap. Saat ini hanya tinggal memantapkan tim eksekutor. Perlu briefing atau pengarahan dulu supaya satu visi. Jadi keseluruhan sudah siap 80 persen lah,” sambungnya.
Melihat persiapan yang ada saat ini, Erva menargetkan Senin (6/4) rumah sakit darurat ini sudah efektif dioperasikan untuk merawat pasien yang berstatus ODP. “Itu target kami. Belum pasti. Yang jelas saat ini kami terus mantapkan kesiapan rumah sakit darurat itu. Kami berusaha segera memenuhi segala kebutuhan di sana,” ujarnya.
Jika dioperasikan, tidak semua ODP menjalani perawatan intensif di rumah sakit darurat itu. Menurut Erva, oleh dokter yang menangani, ada kriteria secara fisik dengan melihat gejala yang diderita pasien tersebut.
Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) lanjutnya, tetap akan dirawat di RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb. Karena menjalani isolasi secara intensif. Termasuk pasien yang positif Covid-19 akan dirawat di RSUD.
Untuk ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD), isolasinya saat ini juga tengah dipersiapkan. Rencananya akan dibuka di ruang Teratai. Sehingga semua pasien PDP akan dirawat dan diperiksa di ruang isolasi khusus. “Saat ini ruang IGD isolasi sedang tahap finishing. Dalam waktu dekat sudah bisa digunakan untuk menangani pasien PDP dan yang positif Covid-19,” pungkas Erva.
Sementara itu, Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman mengakui, pihaknya sempat menghadapi kendala untuk penyambungan pipa distribusi air ke rumah sakit darurat Covid-19 itu. Disebutnya, kendalanya itu karena posisi pipa distribusi 200mm yang akan disambungkan ke rumah sakit darurat berada di bawah. Pipa itu cukup sulit dijangkau karena terhalang pipa 160mm dan pipa 110mm untuk distribusi pelanggan rumah tangga.
“Tetapi sore ini (kemarin, Red) sudah bisa disambungkan. InsyAllah besok (hari ini, Red) kami tuntaskan,” kata Saipul.
Seperti diketahui, Pemkab Berau menyiapkan eks Hotel Cantika Swara yang berlokasi di Jalan Pulau Panjang menjadi ruang isolasi atau rumah sakit menangani pasien Covid-19. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi dini jika terjadi peningkatan pasien khususnya orang dalam pemantauan (ODP).
Bupati Berau Muharram menilai, lokasi rumah sakit darurat ini sangat cocok. Selain ada jarak dengan permukiman warga, juga dekat dengan RSUD dr Abdul Rivai. Sehingga mobilisasi medis bisa sesegera mungkin dilakukan. Untuk itu ia meminta kepada sejumlah instansi terkait untuk mempersiapkan segala kebutuhan di tempat karantina tersebut.
