TANJUNG REDEB – Penyebaran virus Corona Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia masih memprihatinkan, padahal bulan Ramadan hanya tinggal beberapa hari saja lagi.
Jika kondisinya tak kunjung membaik kata Ketua Pengurus Masjid Agung Baitul Hikmah HM Kafrawi, pelaksanaan salat tarawih dan Idulfitri terancam ditiadakan.
Namun sebelumnya, hal itu akan pihaknya bahas lebih dulu bersama pemerintah setempat, begitu juga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pihak terkait lainnya.
“Terkait dengan salat tarawih dan Idulfitri kami belum bisa memberikan informasi apa-apa, karena untuk sekarang kami hanya mengikuti pemerintah setempat untuk meniadakan salat rawatip, salat jumat, taksiah, serta yang dapat menimbulkan keramian,” ujarnya, Minggu (5/4).
Jika nantinya pemerintah memang menginstruksikan untuk tidak melaksanakan keduanya saat bulan Ramadan nanti guna mencegah virus Corona, tentu hal itu akan pihaknya ikuti.
Bahkan bukan hanya itu, pembagian takjil di bulan Ramadan juga akan ditiadakan jika memang hal itu merupakan instruksi pemerintah.
“Namun kami akan terus pantau, jika pemerintah setempat sudah bisa menekan penularan virus tersebut dan bahkan menemukan obatnya, kami akan melakukan kegiatan rutin tersebut di bulan Ramadan,”ujar Kafrawi.
Dia berharap ancaman virus Corona bisa cepat berlalu agar semua kegiatan termasuk dalam urusan keagamaan bisa kembali pulih.
“Kami harap agar virus ini sudah menghilang sebelum Ramadan supaya aktivitas keagaaman bisa kembali normal, Amin,” harapnya. (*/fzl/sam)
