Operasional Tambang Terapkan Protokol Pencegahan Covid-19

- Senin, 6 April 2020 | 18:20 WIB
CEK SUHU TUBUH: Setiap pekerja akan dicek suhu tubuhnya untuk memastikan kondisi kesehatannya, sebelum memasuki area tambang.
CEK SUHU TUBUH: Setiap pekerja akan dicek suhu tubuhnya untuk memastikan kondisi kesehatannya, sebelum memasuki area tambang.

Wabah Covid-19 menjadi momok yang dihadapi masyarakat di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, sudah lebih dari 1.790 jiwa dinyatakan positif terjangkit virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok tersebut. Berbagai upaya mengantisipasi penyebaran virus Corona yang begitu masif juga telah dilaksanakan. Pemerintah berupaya keras membatasi penyebaran virus dan menangani masyarakat yang terdampak Covid-19.

////////////////

Situasinya sulit. Karena berbagai aktivitas masyarakat sangat berisiko di tengah penyebaran wabah ini. Namun di sisi lain, industri strategis seperti tambang batu bara yang menjadi sumber bahan bakar untuk menghasilkan listrik bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lati, juga harus dijaga pasokannya. Supaya suplai listrik yang dihasilkan pembangkit, bisa terus disuplai ke PLN untuk diteruskan ke masyarakat. Bukan itu saja, kebutuhan listrik juga harus terjaga ketersediannya, bagi operasional rumah sakit dan sektor medis lainnya, agar upaya penanganan pasien Covid-19 bisa maksimal. Di beberapa daerah penghasil batu bara, operasional pertambangan juga tetap berjalan.  

Untuk menjaga kelancaran operasional tambang, Kementerian ESDM telah menerbitkan Surat Direktur Teknik dan Lingkungan/Kepala Inspektur Tambang Nomor 797/37.04/DBT/2020 tanggal 12 Maret 2020 perihal Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Kerja. Juga ada Surat Edaran Nomor: 02.E/04/DJB/2020 tanggal 24 Maret 2020 Tentang Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Menjadi upaya untuk menjaga keselamatan dan kesehatan bagi pekerja tambang dari penyebaran Covid-19. Dengan menekankan prilaku hidup sehat, kampanye kesadaran penanggulangan Covid-19, dan upaya karantina bagi orang yang baru melakukan perjalanan dari daerah atau negara terjangkit Covid-19.

Berpedoman pada surat  Kementerian ESDM dalam pencegahan Covid-19, PT Berau Coal (BC) menjalankan protokol dan upaya untuk pencegahan penularan Covid-19 antara lain, dengan langkah preventif dengan mengeluarkan kesiapsiagaan penanggulangan Covid-19 di lingkungan operasional PT Berau Coal, sejak 16 Maret lalu.

Pada tahap awal, upaya pencegahan dilakukan dengan membangun kesadaran setiap orang di operasional tambang untuk sadar bahaya Covid-19. Penyebaran informasi dan sosialisasi secara masif telah dilakukan baik melalui email, pemasangan material komunikasi, dan melalui media sosial.

Program kampanye tersebut untuk membangun kesadaran dan pola hidup sehat, mendorong kebiasaan cuci tangan pakai sabun atau memakai sanitizer untuk sterilisasi. Serta mengurangi kontak tangan dengan hidung, mulut, mata, dan telinga yang menjadi pintu masuk virus ke tubuh. Kesadaran mengonsumsi makanan sehat dan olahraga teratur, terus didorong ke setiap orang, sehingga memiliki imunitas  atau kekebalan tubuh yang baik.

Upaya pencegahan juga dilakukan dengan penyediaan thermo gun untuk pemeriksaan suhu dan hand sanitizer ditempatkan di tempat-tempat strategis. Bagi pekerja yang suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajat, tidak diperkenankan untuk bekerja dan diharuskan memeriksakan diri ke klinik perusahaan.

Pararel dengan program tersebut, BC juga memberlakukan program social distancing setiap orang yang ada di wilayah operasional tambang. “Social distancing intinya memberikan jarak antara karyawan satu sama lain, memberikan jarak aman baik saat kerja maupun ketika di kendaraan menuju tempat kerja, larangan menerima tamu (kecuali izin khusus), memaksimalkan penggunaan teknologi sebagai pengganti kegiatan tatap muka, penyemprotan desinfektan di area kerja dan mes, karantina 14 hari bagi pekerja yang sakit atau datang dari luar, dan beberapa program yang lain”, ujar Feri Indrayana, Kepala Teknik Tambang PT Berau Coal.

“BC juga membangun sistem pelaporan dan respons terkait Covid-19 juga terbuka 24 jam. Jika ada pekerja yang sakit dapat segera melapor ke CCR melalui telepon atau WhatsApp atau SMS. Nantinya tim Emergency Response Group (ERG) akan berkoordinasi dengan dokter atau paramedis untuk melakukan pemeriksaan,” tambah Feri.

Selain penanggulangan internal, BC proaktif mendukung program Pemkab Berau dalam penanganan Covid-19 ini. Melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) BC, pada tahap awal fokus mendukung alat pelindung diri untuk petugas medis berupa masker, sarung tangan, baju medis, kaca mata, sepatu boot, disinfektan, keranda medis khusus Covid-19 dan rapid test untuk ODP dan PDP di RSUD dr Abdul Rivai.

“APD medis tersebut akan diserahkan ke RSUD Abdul Rivai dan tim medis yang lain, saat ini sedang dilakukan pengadaan secara bertahap, total anggarannya kurang lebih sekitar Rp 1 miliar,” ujar Arif Hadianto, Corporate Communications Manager PT Berau Coal.

Di tengah ancaman wabah virus Corona, kebijakan perusahaan saat ini mendorong langkah-langkah yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja, dengan tetap menjaga supaya operasional tambang tetap berjalan. Operasional tambang perlu dijaga karena saat ini menjadi salah satu motor  utama pemasok sumber energi dan penggerak ekonomi di Kabupaten Berau.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB

Lahan Terbakar, Asap Mengepul Belasan Jam

Rabu, 17 April 2024 | 14:00 WIB
X