RS Darurat Covid-19 Masih Terkendala Air, Listrik, dan APD, Padahal Tenaga Medisnya Sudah Siap

- Selasa, 7 April 2020 | 09:57 WIB
TINJAU PERSIAPAN RSD: Bupati Berau Muharram meninjau persiapan RSD Covid-19, (6/4).
TINJAU PERSIAPAN RSD: Bupati Berau Muharram meninjau persiapan RSD Covid-19, (6/4).

TANJUNG REDEB – Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 terus diupayakan bisa segera beroperasi. Bupati Berau Muharram pun kembali meninjau persiapan rumah sakit darurat yang memanfaatkan eks Hotel Cantika Swara itu, (6/4).

Di sela peninjauannya, Muharram menjelaskan ada beberapa kekurangan yang masih jadi perhatian. Seperti air bersih yang saat ini masih sedang dilakukan pemasangan pipa distribusi. Karena selama ini, bangunan yang dijadikan rumah sakit darurat ini menggunakan sumur bor. Yang tak kalah penting, masalah listrik yang sementara ini tidak stabil.

Masalah lainnya yakni nutrisi dan alat pelindung diri (APD) untuk petugas medis, serta berbagai pelayanan lainnya yang saat ini tengah proses pengadaan. “Ini kenapa lambat, karena kadang usulan itu sudah masuk, kemudian mesti direvisi lagi. Sehingga proses administrasi di BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) juga ikut terlambat. Di bagian hukum meng-SK-kan juga terlambat,” ujarnya.

Seharusnya kata Muharram, jika sudah ada usulan untuk pengadaan barang yang sifatnya menunjang tugas penganan Covid-19 ini, harus diproses lebih dahulu. Jika ada kekurangan atau tambahan, itu bisa menyusul.

Ia juga menegaskan, anggaran Rp 15 miliar yang disiapkan untuk penanganan Covid-19, secara khusus tidak disebutkan untuk rumah sakit darurat saja. Karena rumah sakit darurat menjadi bagian dari tanggung jawab Dinas Kesehatan Berau.

“Jadi dari seluruh pengeluaran Dinkes nanti digabung, termasuk kebutuhan di rumah sakit darurat Covid-19 ini. Jadi tidak ada secara khusus anggarannya berapa. Karena selain Dinas Kesehatan, OPD yang terlibat dalam penanganan Covid-19 ada BPBD, dan RSUD Abdul Rivai,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Rumah Sakit Darurat Covid-19, Jusram menambahkan, beberapa kebutuhan untuk rumah sakit darurat tengah dipersiapkan. Seperti air bersih, listrik, serta beberapa fasilitas penunjang; radiologi dan laboratorium masih tahap dilengkapi. “Kalau untuk masalah ruangannya tidak ada masalah,” kata dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb ini.

Untuk tenaga kesehatan, lanjut Jusram, saat ini sudah ter-cover 50 persen, yakni empat dokter dan 12 perawat. Ia pun memastikan dua tim ini sudah bisa menjalankan tugasnya di rumah sakit darurat tersebut. Namun tetap perlu merekrut tenaga baru. “Termasuk tenaga kebersihan. Kami membutuhkan enam hingga delapan orang,” ucapnya. (mar/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X