Jadwal Pemadaman Diprotes Warga

- Rabu, 8 April 2020 | 17:22 WIB
PERTANYAKAN PEMADAMAN: Perwakilan warga berdiskusi dengan manajemen PLN UP3 Berau, kemarin (7/4).
PERTANYAKAN PEMADAMAN: Perwakilan warga berdiskusi dengan manajemen PLN UP3 Berau, kemarin (7/4).

TANJUNG REDEB - Pemadaman listrik bergilir yang tidak sesuai jadwal dari PLN UP3 Berau menuai protes warga. Kemarin (7/4), sejumlah perwakilan warga pun mendatangi kantor PLN UP3 Berau, dan meminta agar pihak PLN konsisten dengan jadwal pemadaman yang resmi dirilis ke publik.

“Kami bisa memaklumi pemadaman listrik saat ini. Karena memang ada pengurangan daya akibat kerusakan (pembangkit). Tapi kami minta supaya pemadaman dilakukan sesuai jadwal, sehingga kami sebagai pelanggan bisa antisipasi,” jelas Muh Idris, perwakilan warga, kemarin.

“Yang terjadi waktu pemadaman lebih dari jadwal. Di jadwal enam jam, tapi kenyataannya bisa lewat sampai dua jam. Kami minta paling tidak normal jadwal dulu,” lanjutnya.

Menurutnya, persoalan pemadaman dengan alasan kekurangan daya akibat kerusakan unit pada pembangkit selalu berulang-ulang. Karena itu, PLN selaku pihak yang mengalirkan listrik ke pelanggan seharusnya bisa mengantisipasi sedini mungkin, sehingga jika terjadi kerusakan atau pemeliharaan pembangkit, tidak ada pemadaman bergilir.

“Ini kondisi yang berulang-ulang, tapi tidak ada antisipasinya. Ganti pimpinan (PLN) kondisi tetap sama. Tidak belajar dari pengalaman sebelumnya. Jadi kami sebagai masyarakat beranggapan apa sebenarnya kerja PLN?” ungkapnya.

Desi Fitriansyah, perwakilan warga lainnya menambahkan, dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Berau di Teluk Bayur, seharusnya sudah bisa meminimalisir pemadaman listrik. Sebab, jika PLTU Lati yang selama ini menyuplai daya ke PLN mengalami gangguan, PLTU Berau dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sambaliung bisa mem-backup. “Tapi ini sebaliknya, ada penambahan pembangkit justru tambah tidak maksimal,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Manager PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Berau, Hendra Irawan mengatakan, masukan yang disampaikan warga menjadi evaluasi pihaknya ke depan. Termasuk konsistensi jadwal pemadaman yang dikeluhkan masyarakat. “Sebenarnya jadwal yang kami buat disesuaikan dengan beban daya. Tapi ada kendala di luar dugaan kami. Harapan kami unit yang beroperasi baik di PLTU Lati maupun PLTU Berau bisa masuk sistem. Tapi terjadi pemadaman di luar prediksi, karena Unit 1 PLTU Berau tidak bisa sinkron,” jelasnya.

Hendra juga menjelaskan, PLTU Berau Unit 2 yang sempat mengalami gangguan sudah proses firing dan dipercepat agar bisa masuk sistem. Sehingga bisa menambah daya dan mengurangi lokasi padam. “PLTU Berau Unit 1 hari ini (kemarin, Red) juga sedang dilakukan penggantian relay sinkron dan pengisian air demi. Jadi besok (hari ini, Red) bisa masuk sistem juga,” jelasnya.

“Untuk kekuatan sistem setelah PLTU Berau Unit 2 masuk sistem, daya mampu mencapai 21 MW. Sementara beban puncak estimasi 25 MW. Masih ada Defisit sekitar 4 MW. Jika PLTU Berau Unit 1 masuk sistem, diperkirakan kita tidak defisit,” lanjutnya.

Dia menambahkan, meski terjadi pemadaman bergilir, namun pihaknya memprioritaskan suplai listrik ke tiga lokasi. Yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, eks Hotel Catika Swara yang dijadikan Rumah Sakit Darurat penanganan Covid-19, dan Perumda Air Minum Batiwakkal.

“Tiga tempat ini kami prioritaskan untuk tetap disuplai listrik. Karena menyangkut layanan publik yang vital,” pungkasnya. (*/aky/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X