TANJUNG REDEB – Menurunnya aktivitas jual-beli di tengah pandemi Covid-19 cukup dirasakan para pedagang di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD). Padahal, kurang dari sepekan lagi akan memasuki bulan suci Ramadan. Di mana biasanya terjadi lonjakan jual-beli pada tahun-tahun sebelumnya.
Seperti pantauan Berau Post pada Minggu (19/4), tak banyak pengunjung yang datang ke pasar terbesar di Kabupaten Berau ini. Baik di pasar basah yang menjual sayur-mayur hingga daging maupun pasar kering yang menjual pakaian dan elektronik.
Salah seorang pedagang pasar basah, Wahyuni mengatakan, aktivitas di pasar saat ini memang sangat jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Becermin pada tahun lalu jelang Ramadan, kunjungan masyarakat selalu cukup tinggi ke pasar. Sehingga aktivitas jual-beli pun turut meningkat.
“Berbeda sekali dari tahun lalu. Lihat saja warga yang membeli saja sangat sedikit, bahkan bisa dihitung yang datang untuk membeli,” ujarnya kepada media ini.
Adanya imbauan dari pemerintah yang meminta masyarakat tetap di rumah, disebutnya menjadi salah satu penyebab akan menurunnya kunjungan masyarakat ke pasar. Namun ia tak ingin menyalahkan pemerintah karena telah mengeluarkan imbauan tersebut. “Karena memang larangan aktivitas di luar rumah itu salah satu cara untuk memutus mata rantai penularan Covid- 19,” terangnya.
“Semoga saja wabah Covid- 19 ini cepat hilang dan masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti mana biasanya,” lanjut Yuni-sapaan akrabnya.
Di tempat terpisah, hal senada juga turut disampaikan seorang pedagang pasar kering, Yusnia. Ia menuturkan, kondisi seperti ini tak hanya dirasakan para pedagang di Pasar SAD semata. Namun juga bagi para pelaku usaha lainnya.
“Memang biasanya memasuki bulan Ramadan, barang mulai dari kopiah dan barang lainnya diburu masyarakat. Tetapi saat ini hanya ada beberapa saja yang datang,” ucapnya.
“Begitu juga teman saya yang berjualan pakaian muslim, dia juga mengaku mengalami penurunan penjualan,” singkatnya. (*aky/arp)