TANJUNG REDEB – Jika jelang Ramadan di tahun-tahun sebelumnya Pegadaian Tanjung Redeb selalu diserbu masyarakat mengajukan pinjaman yang akan dijadikan modal usaha musiman seperti menjual kue atau lainnya, kini aktivitas di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu nampak sepi.
Pimpinan Cabang Pegadaian Tanjung Redeb Sutrisno, mengatakan, penurunan minat warga mengajukan pinjaman tidak lain karena imbas pandemi corona. Masyarakat menurutnya takut membuka usaha seperti berjualan kue karena warga diminta tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah.
“Tapi sementara ini penurunan pengajuan pinjaman juga tidak terlalu signifikan, hanya sekitar 5 persen. Karena ada saja masyarakat yang berdampak langsung mengajukan pinjaman, mengingat dia harus menutup jualannya selama pandemi Covid-19 ini,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya, kemarin (22/4).
Walau demikian lanjutnya, dia memprediksi penurunan pengajuan pinjaman itu akan terus terjadi, setidaknya hingga dua bulan kedepan.
Tambah Sutrisno juga, di tengah pandemi corona pihaknya mengeluarkan kebijakan untuk meringankan beban sejumlah nasabahnya, yakni menunda angsuran. Namun ditegaskannya, tidak semua nasabah berhak mendapatkan keringanan itu.
“Yang kami beri keringanan adalah masyarakat yang benar-benar berdampak Covid ini saja, jadi mereka yang terdampak boleh mengajukan penundaan angsuran, nanti akan kami filter (saring) dengan melakukan assessment (penelusuran informasi) terlebih dahulu baru kemudian kami kabulkan permohonannya jika memang memenuhi kriteria,” jelasnya. (*/uga/sam)