Ramadan, Pasar Tetap Sepi

- Jumat, 24 April 2020 | 17:19 WIB
PEDAGANG MASIH MENGELUH: Suasana di Pasar Sanggam Adji Dilayas pada H-1 Ramadan kemarin (23/4).
PEDAGANG MASIH MENGELUH: Suasana di Pasar Sanggam Adji Dilayas pada H-1 Ramadan kemarin (23/4).

TANJUNG REDEB – Beberapa pedagang di Pasar Sanggam Adji Dilayas masih mengeluhkan sepinya pengunjung. Diutarakan Asriansyah, salah satu pedagang daging sapi di pasar tersebut, walau sudah memasuki H-1 Ramadan, omzetnya masih jauh dibanding H-1 Ramadan sebelumnya.

“Sepi sekali pembeli. Biasanya sejak H-3 sudah ramai. Malah kalau jelang Ramadan, kami bisa jual sampai 10 ekor sapi, sekarang ini sisa 2 ekor saja,” katanya saat ditemui Berau Post.

Disebutnya, penyebaran wabah Covid-19 memang sangat memengaruhi penurunan omzet penjualannya. “Karena banyak juga pelanggan kami yang penjual makanan. Mereka tutup juga, jadi berdampak betul sama kami yang jualan di pasar,” ujarnya.

Kondisi itu, lanjut dia, membuat harga daging di pasar mengalami kenaikan. Diakuinya, pekan lalu harga daging sapi masih Rp 135 ribu per kilogram. Namun kemarin, sudah menembus Rp 150 ribu per kilogram. “Itu kualitas daging paling bagus,” katanya.

Hal senada diutarakan Agus. Salah satu pedagang telur di Pasar Sanggam Adji Dilayas ini mengatakan, sepinya pengunjung membuat omzetnya menurun hingga 50 persen.

Karena mengalami penurunan pendapatan, Agus bersama pedagang telur lainnya, sama-sama menaikkan harga jual telur memasuki Ramadan tahun ini. “Kalau sebelumnya Rp 50 ribu satu piring (30 butir), sekarang kami jual Rp 52 ribu sampai Rp 53 ribu per piring,” singkatnya.

Sementara itu, Toto salah seorang pedagang di PSAD menuturkan, ia tetap berjualan meskipun di tengah corona. Meskipun pendapatannya jauh menurun, namun ia harus memenuhi kebutuhan anaknya yang hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. “Untung-untungan kalau sehari bisa dapat bersih Rp 100 ribu,” katanya.

Ia menuturkan, biasanya menjelang Ramadan, dagangannya selalu laris. Namun saat ini, ia kesulitan untuk menjual sayuran yang menjadi dagangannya.  Hal ini juga karena pelanggannya yang rata-rata pemilik warung makan, yang sejak beberapa pekan lalu sudah tidak berjualan. “Rugi pasti. Karena banyak sayur yang terbuang. Karena sudah layu dan tidak layak jual,” akunya.

Sepinya kunjungan ke pasar juga diakui Kepala Pasar Sanggam Adji Dilayas Salehuddin. Dikatakan, sejak mewabahnya Covid-19 di Berau, membuat masyarakat makin berkurang berbelanja ke pasar. “Biasanya (H-1 Ramadan) membludak. Tetapi ini agak lenggang,” katanya. (*/uga/*/hmd/udi)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB
X