Satu ODP Sempat Diisukan Kabur, Dijemput Petugas Puskesmas dan Kepolisian

- Rabu, 29 April 2020 | 00:32 WIB
TANPA PERLAWANAN: MS saat dijemput petugas untuk menjalani karantina di RSD Covid-19 kemarin (28/4).
TANPA PERLAWANAN: MS saat dijemput petugas untuk menjalani karantina di RSD Covid-19 kemarin (28/4).

TANJUNG REDEB – Kabar mengenai kaburnya orang dalam pemantauan (ODP) berinisial MS (42), sempat ramai beredar di media sosial, khususnya grup-grup WhatsApp. ODP yang kini telah menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, dikabarkan sempat dijemput paksa oleh petugas di kontrakannya, di Gang Muara RT 3, Kelurahan Gunung Panjang, Tanjung Redeb, Selasa (28/4) pagi.

Dari penelusuran Berau Post, MS memang punya riwayat perjalanan dari luar daerah. Dirinya diduga terpapar corona setelah pihak perusahaan tempatnya bekerja, memintanya untuk memeriksakan diri ke salah satu klinik swasta yang ada di Berau. Dari pemeriksaan di klinik menggunakan rapid test, menunjukkan hasilnya positif. Sehingga pihak klinik merujuknya untuk menjalani karantina di RSD Covid-19.

Namun MS tidak langsung menuju RSD, melainkan kembali ke kontrakannya di Gang Muara RT 03, Kelurahan Gunung Panjang. Itu dipastikan setelah tim Gugus Tugas Covid-19 memastikan keberadaan MS di RSD tersebut. Namun saat memeriksakan diri ke klinik, MS diketahui menggunakan alamat di Kecamatan Teluk Bayur, bukan alamat rumah kontrakannya di Gunung Panjang.

Namun kabar penjemputan paksa oleh tim, dibantah Lurah Gunung Panjang, Totoh Margito. Totoh memang membenarkan adanya penjemputan terhadap yang bersangkutan, namun tidak secara paksa. Melainkan dengan kesadaran sendiri. Disebutnya, MS bersikap kooperatif dan tidak ada perlawanan saat petugas puskesmas didampingi pihak kepolisian mendatangi tempat tinggal MS.

“Sekitar pukul 10.30 Wita (kemarin, red) kami aparat setempat mendatangi yang bersangkutan dan memastikan keadaan dalam suasana kondusif, itupun posisi kami berjarak tak begitu dekat. Kami iringi hingga sampai ke Hotel Cantika (RSD). Yang bersangkutan juga bersedia untuk dikarantina setelah diberi pemahaman oleh petugas,” ujar Totoh.

“Jadi dibilang kabur dan dijemput paksa itu tidak benar. Tetapi kalau dibilang kabur dari mana ke mana, saya tidak tahu itu. Yang jelas yang bersangkutan ini bukan warga Gunung Panjang, hanya penduduk di sana. Karena tidak pernah juga melapor kepada RT. Saya juga belum memastikan KTP mana dia,” lanjutnya.

Diakui Totoh, saat ini pihaknya hanya fokus bagaimana caranya menenangkan warganya agak tidak panik secara berlebihan. Merasa khawatir memang tak bisa dipungkiri. Namun yang jelas, warganya mendukung dan peduli terhadap situasi wabah ini, guna memutus mata rantai penyebaran virus corona. “Bahkan, sore harinya saya langsung perintahkan LPM Gunung Panjang untuk melakukan penyemprotan disinfektan di tempat tinggal MS dan beberapa tetangganya,” katanya.

Saat dikonfirmasi, Koordinator Poli Covid-19 RSD Erva Anggriana membenarkan bahwa MS kini sudah dirawat di RSD. MS juga disebutnya sangat kooperatif dan bersedia diisolasi hingga masa inkubasi 14 hari. “Iya sudah ada dirawat di Cantika. Kalau di RS Cantika nggak ada pasien yang diterima karena kabur. Kooperatif saja kalau di sini,” terang Erva. (mar/udi)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X