GUNUNG TABUR - Pemerintah Kampung Batu-Batu menyebut ada enam warganya yang saat ini menjalani isolasi mandiri.
Diakui Sekretaris Kampung Batu-Batu Andy Iswadi, keenam warganya memang dianjurkan melakukan isolasi mandiri dengan alasan berbeda-beda.
Dirincikannya, satu warganya merupakan petugas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai. Selanjutnya, dua mahasiswa yang baru pulang dari Jogjakarta. “Yang lain, ada tiga orang yang baru melakukan perjalanan dari Samarinda,” katanya kepada Berau Post kemarin (28/4).
Pihaknya juga melakukan pengawasan ketat terhadap enam warganya itu. Hingga kemarin disebutnya, tiga orang yang baru datang dari Samarinda sudah menjalani isolasi mandiri selama empat hari di rumahnya. Sementara dua mahasiswa yang kuliah di Jogjakarta, sudah menjalankan isolasi mandiri selama 10 hari di rumahnya. “Untuk pegawai RSUD, sudah menjalankan isolasi selama satu minggu,” ujarnya.
Pihaknya juga melibatkan keluarga keenam orang tersebut untuk melakukan pengawasan, sekaligus mendukung kegiatan isolasi mandiri yang dilakukan. “Kuncinya dari kesadaran mereka sendiri untuk tidak keluar rumah selama menjalani isolasi mandiri,” terangnya.
Tidak hanya dalam upaya pencegahan Covid-19, pihaknya juga berencana untuk membatasi akses bagi masyarakat luar untuk masuk ke Batu-Batu. Bahkan untuk kegiatan usaha masyarakat, juga akan dibatasi aksesnya. “Rencana kita memang akan memberlakukan transaksi pembelian es (balok) hanya sampai di pintu gerbang kampung Batu-Batu. Jadi saat pembeli datang mereka menunggu di pintu gerbang, dan kami meminta pihak pengelola pabrik es batu yang ada di kampung untuk mengantar secara langsung ke pintu gerbang. Selain itu pekerja di pabrik es juga tidak kami perkenankan untuk meninggalkan kampung dulu,” pungkasnya. (*/oke/udi)