Positif Corona Bertambah, Tutup UGD dan Rawat Inap

- Sabtu, 2 Mei 2020 | 02:46 WIB
MAKIN KETAT: Kepala UPT Puskesmas Teluk Bayur Suyatno menunjukkan spanduk pengumuman mengenai syarat bagi masyarakat yang ingin mendapat pelayanan medis di puskesmas.
MAKIN KETAT: Kepala UPT Puskesmas Teluk Bayur Suyatno menunjukkan spanduk pengumuman mengenai syarat bagi masyarakat yang ingin mendapat pelayanan medis di puskesmas.

TELUK BAYUR- Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, UPT Puskesmas Teluk Bayur menutup sementara layanan Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam serta layanan rawat inap bagi masyarakat.

Penutupan diberlakukan sejak Jumat (1/5) hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Keputusan menutup layanan rawat inap dan UGD 24 jam, dipertimbangkan sejak bertambahnya jumlah pasien positif Covid-19 yang saat ini berjumlah 19 orang dari beberapa kecamatan, termasuk Teluk Bayur.

Dikatakan Kepala UPT Puskesmas Teluk Bayur, Suyatno, kebijakan tersebut guna mencegah penyebaran virus corona di masyarakat semakin meluas, sebab saat ini telah terjadi transmisi lokal di Kabupaten Berau.

"Mau tidak mau. Sebenarnya berat kami putuskan untuk menutup layanan ini, tapi demi keselamatan bersama, kita tutup layanan UGD 24 jam sementara waktu,” katanya kepada Berau Post.

“Biasanya masyarakat bisa datang kapanpun, tapi sejak hari ini (kemarin, red) kami hanya berlakukan layanan rawat jalan. Jadi tidak lagi 24 jam," sambungnya.

Menurutnya, transmisi lokal yang terjadi saat ini sangat membahayakan masyarakat maupun tenaga medis jika sering berinteraksi. Sebab penularan virus corona semakin meluas dan bisa tanpa menunjukkan gejala dari penderitanya. Alasan lain, saat ini pihaknya hanya memiliki dua orang dokter untuk menangani seluruh pasien yang datang ke Puskesmas Teluk Bayur.

"Dokter kami hanya ada dua, dan keduanya adalah perempuan. Mereka sudah ada yang sempat drop karena kelelahan, apalagi di tengah situasi seperti ini, sangat rentan bagi tenaga medis. Ini sebenarnya usulan dari tim dokter juga dan saya sudah komunikasikan ke Kepala Dinas Kesehatan," jelasnya.

Dengan keputusan menutup layanan UGD 24 jam serta layanan rawat inap, Suyatno berharap dapat meminimalisasi penyebaran virus corona di tengah masyarakat.

Selain menutup kedua layanan tersebut, pihaknya juga semakin ketat dalam melayani pasien yang datang. Bagi pasien yang tidak menggunakan masker saat berkunjung tidak akan dilayani.

"Untuk layanan rawat jalan seperti biasa, wajib menggunakan masker bagi tenaga medis dan pengunjung puskesmas, jika tidak menggunakan (masker), dengan tegas kami tolak. Di sistem layanan kami lakukan screening dulu dari luar. Sebab bahaya virus ini bukan main-main, maka harus serius juga menangkalnya. Lalu mencuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi, kami juga sudah menyiapkan sarana cuci tangan di Puskesmas," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga terus meningkatkan penggunaan APD bagi seluruh tenaga medis. Untuk selanjutnya pihaknya akan mengevaluasi kebijakan tersebut. (mrt/udi)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X