TANJUNG REDEB – Kekosongan stok gula pasir di gudang Bulog sejak beberapa pekan lalu, belum teratasi. Dikatakan Kepala Perum Bulog Berau Apriansyah, proses pengiriman gula dari kantor pusat Perum Bulog yang memakan waktu, jadi penyebabnya.
“Untuk stok gula pasir saat sementara dalam perjalanan. Menurut informasi yang kami dapat, Rabu (6/5) nanti baru sampai di Berau,” ujarnya kepada Berau Post kemarin (2/5).
Kekosongan stok gula pasir, membuat kelangkaan di pasaran. Sehingga, harga gula sempat mengalami kenaikan. “Mungkin nanti setelah adanya stok di gudang Bulog, maka harga gula di Berau akan kembali stabil, sama seperti harga yang semestinya dari Disperindakop (Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi),” katanya.
Terpisah, Kepala Disperindakop Berau Wiyati menerangkan, kenaikan harga gula terjadi memang karena stok gula di Bulog dan beberapa distributor menipis. Sementara permintaan gula di pasaran terus meningkat sejak jelang Ramadan. “Seperti hukum pasar, jika stok barang kosong dan peminat banyak, makan harga akan mengalami kenaikan,” katanya.
Mengenai kenaikan harga gula yang biasanya hanya di kisaran Rp 12 ribu per kilogram menjadi Rp 18 ribu per kilogram, Wiyati juga tak bisa menyalahkan pedagang. Sebab kenaikan harga sudah terjadi mulai di tingkat distributor. “Semoga saja setelah adanya stok di Bulog bisa menurunkan harga gula di pasaran,” pungkasnya. (*/aky/udi)