TANJUNG REDEB – Akibat pandemi Covid-19 yang masih mewabah, cabang olahraga (cabor) tenis meja mulai merisaukan kebugaran atletnya yang mulai menurun. Karena mulai jarang berlatih secara intensif.
Disampaikan Pelatih Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Berau, Agus Santoso merasa khawatir kebugaran atletnya menurun drastis. Latihan terbatas yang dianjurkan di rumah saja menjadi penyebabnya.
“Kami pelatih sudah sangat khawatir terhadap kondisi atlet baik fisik dan tekniknya,” katanya.
Risiko tidak berlatih intensif, dalam jangka waktu lama pun disebutnya menghantui para atletnya. Seperti mulai menurunnya feeling dan refleks si atlet.
Apalagi menurutnya, tenis meja ini termasuk olahraga yang cepat sehingga diperlukan feeling dan refleks yang bagus. “Sehingga bagus dalam mengantisipasi bola,” jelasnya.
Lanjut Agus, berlatih di rumah disebutnya hanya untuk kebugaran. Sedangkan feeling, kontrol, refleks bisa turun hingga 50 persen. “Jadi sungguh berdampak pada atlet, tetapi tak banyak yang bisa dilakukan. Kecuali berusaha mempertahankan kondisi dan kebugaran atlet selama di rumah,” tegasnya.
Terlebih tahun ini, ajang yang sudah dinanti-nanti untuk diikuti, beberapa di antaranya terancam dilewati. Seperti Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) yang rencananya digelar di Kabupaten Paser, Juni mendatang. Selain itu, juga ajang Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (Popprov) di mana Berau sebagai tuan rumah.
“Namun untuk kejelasannya belum ada kabar lebih lanjut lagi, apakah ditunda atau diundur pelaksanaannya,” bebernya.
“Semoga wabah ini bisa berakhir, sehingga atlet bisa kembali menjalani latihan intensif seperti biasa dan mengikuti ajang yang sudah dipersiapkan untuk diikuti,” lanjutnya. (mar/arp)