SAMBALIUNG – Keluhan warga Limunjan, khususnya RT 19 Kelurahan Sambaliung, mengenai penempatan tempat pembuangan sementara (TPS), akhirnya ditanggapi jajaran Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).
Pasalnya, menurut warga RT 19 Kelurahan Sambaliung Muje, penempatan TPS di lingkungannya justru ditempatkan di atas badan jalan. Kondisi itu sangat mengkhawatirkan, karena sanggat membahayakan pengendara. “Ini sangat mengganggu, sudah beberapa hari tempat sampahnya ini diletakkan di jalanan. Apalagi kalau malam, jalannan di sini sangat gelap, sangat berbahaya bagi pengendara,” katanya kepada Berau Post.
Ketua RT 19 Sambaliung, Talling Karaeng Baba, membenarkan keluhan warganya itu. “Ini mungkin karena sopir yang mengangkut bank sampah ini, sopir baru. padahal sudah berapa kali saya kasih tahu supaya jangan terlalu ke tengah jalan, tapi tetap saja seperti itu,” akunya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Kebersihan DLHK Berau Anwar, tak menampik keluhan warga tersebut. “Tapi sudah kami tangani tadi malam (Sabtu, 2/5),” katanya kepada Berau Post.
Dijelaskannya, penempatan amrol di atas aspal, pihaknya memang mencari tempat yang keras untuk meletakkan TPS tersebut. “Karena di lokasi itu, sekitarnya masih tanah kuning. Nah kalau tanah kuning, bisa tertanam amrolnya, makannya anggota terpaksa menaruhnya di aspal,” ujarnya.
Tapi karena membahayakan pengendara, pihaknya akhirnya memilih untuk memadatkan permukaan tanah menggunakan sirtu, khusus untuk menempatkan amrol. (*/uga/udi)
