Penumpang Menurun, Kesulitan Bayar Cicilan

- Selasa, 5 Mei 2020 | 15:49 WIB
PENUMPANG BERKURANG: Pemilik usaha travel juga merasakan dampak pandemi Covid-19. Mereka kini sulit mendapat penumpang.
PENUMPANG BERKURANG: Pemilik usaha travel juga merasakan dampak pandemi Covid-19. Mereka kini sulit mendapat penumpang.

Pembatasan akses keluar masuk wilayah Berau yang diterapkan pemerintah baik melalui jalur udara, laut dan darat, sangat berdampak pada usaha transportasi umum. Salah satunya travel Eppy Taxi yang melayani rute dalam dan luar kota.

Marta, Tanjung Redeb

Biasanya, sebelum pandemi virus corona atau Covid-19 muncul, sedikitnya 4 sampai 5 permintaan perjalanan luar atau dalam kota menggunakan jasa Eppy Taxi. Namun semua berubah drastis sejak wabah virus corona muncul. Paling banyak kini hanya ada 1 keberangkatan. Itupun tidak setiap hari.

Dampak yang begitu nyata ini dirasakan, pemilik Travel Eppy, sejak masyarakat takut untuk bepergian. Termasuk adanya pembatasan dari pemerintah untuk tidak bebas masuk ataupun keluar Berau.

"Sangat kena dampaknya. Yang biasanya bulan puasa begini jumlah penumpang istilahnya tumpah-ruah, bahkan ada yang tidak tertangani. Sekarang malah minus banget," katanya kepada Berau Post, Senin (4/5).

Akibatnya, kini beberapa driver travelnya harus rela kurang penghasilan. Bahkan kisah Eppy, salah satu drivernya memilih untuk menjadi tukang kebun atau tukang bersih-bersih di rumah warga dengan penghasilan Rp 70 ribu per job.

"Kasihan driver saya yang masih punya beban cicilan mobil, kondisi saat ini membuat penghasilan jauh berkurang," ujarnya.

Meski dibatasi dan tetap menerima penumpang, namun ada ketentuan dari pemerintah yang harus dijalankan travel. Mulai dari pembatasan jumlah penumpang hingga pemeriksaan kesehatan bagi driver yang bertugas mengantar penumpang.

"Kami memang tetap beroperasi, tapi dengan ketentuan dari pemerintah. Sebelumnya jumlah bisa 7 sampai 8 orang, termasuk sopir. Sekarang maksimal 5 orang. Harus jaga jarak sesama penumpang. Untuk penumpang ke luar kota harus ada surat keterangan sehat minimal dari puskesmas," lanjutnya.

Berkurangnya jumlah penumpang secara drastis, disebabkan juga ketakutan masyarakat terpapar virus corona saat di perjalanan. Adapun penumpang yang masih nekat, menurut Eppy hanyalah mereka yang benar-benar terpaksa. Seperti saat ada keluarga yang sakit atau meninggal, istri melahirkan ataupun perjalanan pekerjaan yang benar-benar mendesak atas izin langsung dari bupati. Selain itu pihaknya juga memberlakukan skala prioritas saat menerima penumpang. Misalnya jika ingin keluar kota diprioritaskan yang memiliki KTP luar, dan sebaliknya jika tujuan masuk kota diprioritaskan yang memiliki KTP Berau.

“Kebanyakan mereka langsung carter walau hanya 1 penumpang dengan penurunan biaya carter agar penumpang tidak terbebani atau terlalu mahal. Yang penting sopir tetap ada pemasukan," tambahnya.

Terkait bantuan pemerintah, Eppy juga mengatakan pemerintah harusnya membantu masyarakat secara merata. Sebab dampak pandemi Covid-19 tidak hanya dirasakan kalangan menengah ke bawah. Tapi juga dirasakan pelaku usaha jasa travel seperti dirinya yang masih punya beban cicilan kendaraan.

“Untuk bantuan, saya rasa mungkin sudah tepat sasaran untuk warga yang kurang mampu. Tapi baiknya diusahakan semua mendapatkan bantuan, karena wabah ini tidak mengenal miskin atau kaya. Semua terkena dampaknya,” katanya.

“Saya pribadi malu meminta, karena tidak enak kalau dengar omongan orang saya punya mobil. Padahal kami sendiri sangat terkena dampaknya. Tidak beroperasi artinya kami tidak bisa membayar cicilan yang jumlahnya tidak sedikit," tutupnya. (*/har/bersambung)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 18:07 WIB

Drainase di Jalan Juanda Dikerjakan Bertahap

Selasa, 16 April 2024 | 18:00 WIB

Rp 11 M untuk Perbaikan Jalan Sungai Buntu

Selasa, 16 April 2024 | 17:15 WIB

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

Di Kutai Barat, Pertalite Lebih Mahal dari Pertamax

Selasa, 16 April 2024 | 16:30 WIB

BKPSDM Balikpapan Pantau Hari Pertama Kerja

Selasa, 16 April 2024 | 15:00 WIB

Tim Respons Brimob Padamkan Karhutla

Selasa, 16 April 2024 | 12:15 WIB

Tabrak Truk, Pengemudi Motor di Bontang Meninggal

Selasa, 16 April 2024 | 09:04 WIB
X