SAMBALIUNG – Sejumlah RT sudah membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sejak beberapa hari lalu, namun 29 Kepala Keluarga (KK) di RT 9 Kampung Bebanir Bangun, Kecamatan Sambaliung, baru menerimanya kemarin (5/4).
Ketua RT 9 Trans Bangun, Matius Kedang mengatakan, terlambatnya penyaluran BLT di wilayahnya karena adanya kesalahan data sebelumnya, sehingga dirinya harus melakukan pendataan ulang warga penerima bantuan.
“Saya sempat beberapa kali mendata ulang penerima bantuan ini, sampai akhirnya dari 60 KK yang saya usulkan ada 26 KK yang diterima mendapatkan bantuan di periode pertama ini,” jelas matius.
Di antara 29 KK yang menerima bantuan itu kata Matius, belum ada nama Mbah Kuntring, seorang perempuan lanjut usia (lansia) yang setiap hari masih harus mengayuh pedal sepeda ontelnya untuk berjualan sayuran di permukiman warga Kampung Bebanir Bangun.
Tapi ditekankannya, Mbah Kuntring yang hanya bisa menjualkan sayuran milik petani dengan mengambil keuntungan Rp 1.000 dalam setiap ikat sayur yang berhasil dijualnya itu akan menerima bantuan untuk lansia sebesar Rp 3 juta sebelum lebaran nanti.
Kita lebih memprioritaskan warga miskin yang terdampak terlebih dahulu, kalau untuk Mbah Kuntring dalam waktu dekat akan diberikan tunjangan lansia dari daerah.
“Namun untuk BLT priode berikutnya tetap akan kita data lagi Mbah Kuntring bersama dengan warga lain yang belum menerima BLT,” pungkas Matius. (*/jey/sam)
