“Sebelumnya Kewalahan, Sekarang Paling Banyak 5 Orang”

- Rabu, 6 Mei 2020 | 18:11 WIB
TERDAMPAK COVID-19: Tempat relaksasi dan pijat kini kekurangan pelanggan dampak pandemi Covid-19.
TERDAMPAK COVID-19: Tempat relaksasi dan pijat kini kekurangan pelanggan dampak pandemi Covid-19.

Profesi atau usaha lain yang merasakan dampak pandemi virus corona atau Covid-19 di Berau juga dirasakan pemilik tempat relaksasi dan pijat. Jumlah pengunjung yang datang kini jauh menurun dari hari-hari biasanya.

 

Marta, Tanjung Redeb

 

Wangi menenangkan dari aroma terapi yang digunakan pada setiap ruangan Bali Relaxsasi tercium sejak menginjakkan kaki di pintu pertama. Alunan musik khas Bali membuat siapa  pun yang berkunjung merasakan sensasi sedang berada di Bali. Sebab sebisa mungkin, pemilik tempat relaksasi membuat nuansa ruangan seperti berada di Bali. Tidak lupa dengan sambutan hangat nan ramah dari para pegawainya.

Sudah berdiri selama 8 tahun, Bali Relaxsasi yang dirintis oleh Rusnianti, kini menjadi sumber penghasilan bagi 7 orang pegawainya. Sebelum wabah virus corona, dalam sehari sedikitnya 15 pengunjung datang memanjakan diri dengan pijat maupun relaksasi. Kini, paling banyak 4 atau 5 pengunjung.

Berkurangnya pengunjung bukan tanpa alasan. Masyarakat tentu khawatir jika harus melakukan perawatan ke tempat umum dalam kondisi saat ini. 

"Sebelumnya kami kewalahan menerima pelanggan. Bahkan pelanggan harus buat janji atau reservasi sebelum datang. Tapi sekarang, paling banyak 5 orang," ujarnya saat berbincang dengan Berau Post, Selasa (5/5).

Penurunan pengunjung yang menggunakan jasa relaksasi memberikan imbas pada pemasukannya. Sementara gaji pegawai harus tetap dibayar. Beruntung, saat ini izin membuka usaha masih diperbolehkan. 

Saat ini, pengunjung yang diterima hanya warga lokal yang dinyatakan sehat. Pengunjung juga diwajibkan menggunakan masker serta mencuci kaki dan tangan sebelum melakukan perawatan.

"Mau bagaimana lagi, sudah kehendak Allah terjadi seperti ini. Kita hanya bisa berharap ini semua bisa kembali normal, keadaan kembali seperti semula. Agar usaha kami juga bisa kembali stabil lagi," ujarnya.

Terkait bantuan, Rusnianti mengatakan saat ini baik dirinya maupun pegawainya tidak ada yang menerima bantuan pemerintah untuk masyarakat terdampar virus corona. Padahal penghasilan jelas menurun sejak pandemi Covid-19 masuk di Berau.

Untuk itu dia berharap pemerintah juga dapat memperhatikan pekerja seperti mereka yang terdampak pandemi ini. "Apa lagi yang mau kami kerjakan selain ini. Pendapatan berkurang, tapi beban tidak berkurang. Malah semakin banyak. Harapan saat ini hanya pemerintah, semoga bisa meringankan beban kami yang saat ini penghasilannya menurun drastis," tandasnya. (*/har/bersambung)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB
X