MERAPUN – Adanya kabar pasien positif virus Corona yang berasal dari Kampung Merapun, Kecamatan Kelay. Membuat Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Berau, Agus Tantomo ikut resah. Ia pun langsung memerintahkan para relawan PMI Berau melakukan penyemprotan disinfektan ke Kampung Merapun. Meski jarak tempuh yang dilalui tidak dekat.
“Ya tidak masalah. Sesuai arahan pak ketua, sejauh apa pun, selama masih wilayah Berau, harus kami jalankan,” tegas Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Berau, Yudhi Rizal, didampingi Ketua Bidang Relawan PMI Berau, Endro S. Efendi.
Diketahui, hasil pemeriksaan sebelumnya, satu pasien positif Covid-19 berasal dari Kampung Merapun. Sehingga memicu kegelisahan warga setempat. “Karena itu, diharapkan dengan penyemprotan disinfektan, setidaknya membuat warga bisa lebih tenang,” sebut Yudhi.
Kampung Merapun lokasinya berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Kutai Timur. Untuk menjangkaunya dari Tanjung Redeb, perlu waktu sekitar 4 jam perjalanan. Sebanyak 20 personel tim relawan PMI Berau bertolak ke Merapun dari Markas PMI Berau pada pukul 10.00 Wita, Selasa (5/5) lalu.
Dengan kondisi cuaca yang panas, tim tiba di Merapun sekitar pukul 15.00 Wita. Dan langsung berkoordinasi dengan Kepala Kampung Merapun, Daring mengenai lokasi yang dilakukan penyemprotan.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga turut melakukan sosialisasi ke warga tentang bagaimana mencegah Covid-19. Teriknya panas matahari ditambah personel sedang ibadah puasa, cukup membuat relawan kepayahan. Namun tetap melakukan tugas dengan baik. Satu demi satu rumah warga dan fasilitas umum serta rumah ibadah disemprot.
Daring, Kepala Kampung Merapun menyampaikan terima kasih atas kedatangan tim PMI Berau. “Kami bersyukur, kehadiran PMI ke sini setidaknya bisa menenangkan masyarakat di sini,” sebutnya.
Selama ini, pihaknya juga sudah berupaya melakukan pencegahan dengan secara swadaya serta menggunakan dana kampung. Tak heran, jika setiap rumah warga, tersedia wadah air untuk cuci tangan beserta sabun. Selain itu, akses keluar masuk warga juga dibatasi, salah satunya dengan membuat pos jaga untuk masuk wilayah kampung ini.
“Selain warga kampung, tanpa alasan jelas tidak kami perbolehkan masuk. Begitu juga untuk warga yang tidak ada keperluan mendesak, dilarang ke luar kampung,” sebut Daring. Ia berharap agar wabah ini segera berlalu dan warga bisa beraktivitas dengan lancar.
Ketua PMI Berau, Agus Tantomo yang juga menjabat wakil bupati Berau menyampaikan, penyemprotan disinfektan ini diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
“Saya juga berharap, warga tetap patuh dan taat dengan lebih mengutamakan tinggal di rumah, jika tidak ada keperluan,” terangnya. Selain itu, jika terpaksa keluar, sebaiknya mengenakan masker.
Sementara itu, tim relawan menjelang petang langsung betolak kembali ke Tanjung Redeb. Dengan bekal seadanya seperti buras dan mie instan. Para relawan menggelar tikar di tepi ruas jalan poros untuk buka puasa bersama seadanya.
“Sengaja membawa kompor dan mie instan untuk buka puasa. Termasuk buras,” sebut Hj Nurdahlia, koordinator tim promosi kesehatan didampingi relawan lainnya, Yanti yang sedang sibuk mempersiapkan makanan berbuka puasa ala kadarnya. Tim akhirnya tiba kembali sampai Tanjung Redeb pukul 24.00 Wita. (***/arp)
