GUNUNG TABUR – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap pertama, telah dirampungkan pemerintah. Namun dalam proses penyalurannya, terdapat beberapa kekeliruan, khususnya dalam hal pendataan.
Diakui Kepala Kampung Merancang Ilir Zulfikar, dirinya terpaksa mengembalikan sebagian BLT yang disalurkan pemerintah, karena banyak penerima di kampungnya yang juga menerima bantuan dari program lain.
“Saya mengembalikan dana tersebut karena ada data yang dobel. Misalnya, ada warga yang sudah terdata dalam PKH (Program Keluarga Harapan), tapi dapat juga BLT. Jadi yang dobel-dobel itu hanya saya beri satu saja karena memang seperti itu aturannya,” katanya kepada Berau Post.
Zulfikar menyebut, sebanyak 30 KK penerima bantuan yang terdata di dua program tersebut. Sehingga dirinya mengembalikan dana BLT sebesar Rp 22,5 juta ke pemerintah daerah.
“Dananya saya setor ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan sudah konfirmasi ke Dinas Sosial. Jadi dari yang terdata sebanyak 98 KK, tersisa 68 KK yang menerima,” ujarnya. (*/uga/udi)