TANJUNG REDEB – Belum lama ini, mencuat kabar terkait belum dibayarkannya gaji salah satu tenaga kontrak kesehatan di Bumi Batiwakkal. Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi pun memastikan pembayaran gaji untuk honor seluruh tenaga kontrak baik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Abdul Rivai, maupun di Rumah Sakit Darurat (RSD) Cantika Swara akan dibayarkan, hari ini (11/5).
Itu dipastikannya, karena dirinya telah menandatangani surat untuk pembayaran honor para tenaga kerja kontrak. Adapun penyebab keterlambatan, karena adanya kendala di bagian keuangan.
“Tapi masalahnya sudah selesai, sehingga Senin akan ditransfer ke rekening masing-masing. Gajinya kisaran standar Pemda (Rp 3,4 juta), ini gaji ya bukan insentif. Insentif masih diusulkan ke pusat,” katanya, Minggu (10/5).
Disinggung mengenai nasib tenaga kontrak usai Covid-19 berlalu, Iswahyudi mengaku belum bisa menjanjikan apapun. Pihaknya saat ini masih fokus melakukan penanganan Covid-19 di Bumi Batiwakkal.
“Untuk ke depannya tenaga kontrak ini masih belum bisa dipastikan. Apakah diangkat PTT atau gimana. Karena saat ini masih fokus untuk menangani Covid-19. Saya juga belum berbicara kepada Bupati. Belum dapat menjanjikan apa-apa,” ujarnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Dr Abdul Rivai, Nurmin Baso menuturkan, pihaknya baru saja menggelar video conference dengan pihak Kementrian Kesehatan (Kemenskes) mengenai pembayaran insentif tenaga medis.
Terkait dengan mekanismenya menurut Nurmin, anggarannya yang bertugas dalam ruang isolasi ditanggung oleh Kemenskes. Jadi pihak RSUD mengusulkan ke Dinas kesehatan, Dinas Kesehatan verifikasi, setelah itu dikirim ke Dinkes Provinsi, kemudian ke kemenkes. Dari Kemenkes akan kembali diusulkan ke Kementrian Keuangan, barulah uangnya dikirim ke RS masing-masing.
“Untuk gaji melalui APBD saat ini dalam progres. Ada standar gajinya, saya tidak hapal. Untuk insentif masih menunggu dari Kemenkes. Kemungkinan akan ditalangi dahulu melalui dana di RSUD (untuk insentif). Tetapi tidak full pembayarannya,” ungkapnya. (*/hmd/sam)
