Antisipasi Kemungkinan Terburuk

- Rabu, 13 Mei 2020 | 21:51 WIB
SIMULASI: Tim penanganan Covid-19 Polres Berau saat melakukan simulasi dan pelatihan untuk memakamkan jenazah di halaman Mapolres Berau, kemarin.
SIMULASI: Tim penanganan Covid-19 Polres Berau saat melakukan simulasi dan pelatihan untuk memakamkan jenazah di halaman Mapolres Berau, kemarin.

TANJUNG REDEB – Terus meningkatnya angka kasus Covid-19 di Berau, Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning, membentuk tim penanganan Covid-19 Polres Berau, guna mengantisipasi kemungkinan terburuk terjadi terhadap pasien yang terkonfirmasi wabah ini.

Dikatakan kapolres, tim penanganan yang dibentuk semata-mata untuk mengantisipasi. Meski harapannya hal terburuk ini tidak terjadi pada pasien yang ditangani tenaga kesehatan garda terdepan di Berau. Sehingga pihaknya telah menyiapkan dua tim, di antaranya tim pemakaman. “Itu ketika ada warga yang tidak sanggup melakukan pemakaman terhadap pasien yang meninggal, kami akan siapkan,” ujarnya.

Lalu pihaknya juga menyiapkan tim Hunter yang bertugas jika ada masyarakat yang diduga atau memiliki gejala Covid-19, namun yang bersangkutan tidak mau dievakuasi atau ditangani tim medis. Maka pihaknya yang akan turun untuk menjemput dengan pendekatan persuasif hingga secara paksa.

“Tim Hunter ini ada di setiap polsek. Makanya hari ini (kemarin, red) kami laksanakan pelatihan dan simulasi. Harapannya tidak ada terjadi, namun bentuk antisipasi perlu kita persiapkan segalanya sebaik mungkin,” jelasnya.

Kendati demikian, Edy mengharapkan kepada seluruh masyarakat Berau, untuk tetap menjaga kesehatan dan mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Pihaknya juga tidak berhenti untuk memberikan imbauan penggunaan masker dan tetap tinggal di rumah, Juga selalu menjaga jarak jika di tempat umum dan rutin mencuci tangan. “Tolong imbauan ini dilaksanakan, karena ini juga untuk kebaikan masyarakat,” katanya.

Karena tak sedikit juga kata dia, sudah banyak yang mengeluh selama dikarantina. Selama 14 hari meninggalkan keluarga. Apalagi untuk tenaga medis yang setiap harinya menangani pasien covid. Delapan jam menggunakan APD dan tidak pulang ke rumah. “Jadi tolong hargai para pejuang kita ini, dengan menjaga diri supaya tidak ada yang terjangkit. Karena yang dikhawatirkan adanya transmisi lokal,” terangnya.

“Jika ada yang mengalami riwayat sakit, segera dengan sadar melaporkan kepada petugas atau puskesmas, untuk ditangani lebih lanjut agar bisa dites swab untuk memastikan covid atau tidak,” lanjutnya.

Tim ini lanjut Edy, sifatnya mendukung percepatan penanganan Covid-19. Sehingga jika dirasa perlu, timnya akan turun lapangan untuk membantu tenaga medis. “Kami dari polres maupun polsek siap saja,” jelasnya. (mar/udi)

 

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X