Berbuat Saja, daripada Tak Melakukan Apa-Apa

- Jumat, 15 Mei 2020 | 10:31 WIB
Agus Tantomo
Agus Tantomo

SELAMA ini Agus Tantomo hanya diam dan tidak bereaksi apa pun ketika aksinya dibalas nyinyiran oleh sebagian orang. Namun ketika didesak awak media, pria yang masih menjabat sebagai wakil bupati Berau ini mengatakan, sebagai wakil bupati, dia mengaku merasa punya tanggung jawab bekerja untuk masyarakat.

“Nanti kalau bekerja, masyarakat tidak tahu, katanya salah, dianggap tidak kerja. Ketika kita kerja betul-betul, dinyinyirin. Ya serba salah. Melakukan hal baik saja dinyinyirin, apalagi enggak melakukan apa-apa,” ujarnya.

Ia mengaku memaklumi risiko sebagai pejabat publik. “Apa pun yang saya lakukan pasti ada saja yang nyinyir. Kalau melakukan hal baik dan dinyinyirin kemudian kita setop, berarti kita enggak cukup baik,” sambungnya.

Karena itu, dia menyampaikan akan terus melakukan apa yang bisa dilakukan. “Saya akan terus jalan. Saya tidak pernah pusing. Saya hanya berharap sesama politisi atau siapa saja, sekarang waktunya berlomba melakukan kebaikan. Kalau ini dianggap baik, ayo lakukan juga,” ajaknya.

Sebagai pejabat, menurutnya, apa pun pasti dikaitkan dengan politik. “Bahkan buang angin pun dianggap buang angin politik. Tapi yang lebih salah lagi kalau kita enggak melakukan apa-apa,” sambungnya.

Menurut Agus Tantomo, di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, jauh lebih bermanfaat berbagi untuk mengurangi beban masyarakat, ketimbang buang uang tapi manfaat tidak dirasakan. “Ketimbang buat baliho, mending memberikan sesuatu yang jelas bermanfaat untuk masyarakat. Kalau pun dituduh pencitraan, yang bukan pencitraan pun pasti dianggap pencitraan. Jadi sekarang yang penting dirasakan manfaatnya masyarakat,” urainya.

Agus Tantomo kembali menguraikan, sebagai pejabat publik, risiko itu sudah ia terima sejak awal menjabat. “Pokoknya kalau kerja terus diberitakan, dibilang pencitraan. Kerja tapi enggak ada berita, nanti dianggap makan gaji buta. Jadi, apa pun akan salah. Makanya mending berbuat saja,” tegasnya.

Ia kemudian mengembalikan semuanya ke masyarakat yang menerima langsung apa yang sudah ia lakukan. “Bisa ditanyakan ke masyarakat, apakah semua yang dibagikan itu bermanfaat atau tidak. Kalau memang bermanfaat, ayo sama-sama melakukan,” ajaknya lagi.

Pertanyaan pun dilontarkan kembali untuk mereka yang nyinyir. “Yang nyinyir itu silakan tanya diri sendiri, sudah berbuat apa untuk masyarakat?” ujarnya.

Agus Tantomo juga menyampaikan permohonan maaf jika ada yang merasa belum kebagian. “Saya tidak mampu juga kalau membagikan semua secara langsung. Makanya sebagian kami titip ke RT dan lurah atau kepala kampung,” katanya.

Seperti dikabarkan sebelumnya, selama pandemi Covid-19 ini, Agus Tantomo langsung turun dengan membagikan ayam potong siap olah hingga 50 ton, 15 ribu masker kain, hingga ribuan paket ayam goreng siap makan ke masyarakat. Meski aksinya tersebut diapresiasi hingga media nasional, namun masih ada saja yang nyinyir. (*/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X