Pelaku Penganiayaan Dokter Dibekuk

- Jumat, 15 Mei 2020 | 10:36 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNG REDEB - Pelaku penganiayaan dr Cris, dokter yang bertugas di Rumah Sakit Pratama Talisayan berhasil dibekuk, Kamis (14/5) pagi.

Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo melalui Kapolsek Talisayan, Iptu Budi Witikno mengatakan, pelaku diamankan di wilayah Mantaritip, Kecamatan Sambaliung. Diduga pelaku ingin bersembunyi  di tambak, namun pelariannya dapat dihentikan dan ditemukan di laut sana.

"Alhamdulillah selama tiga hari pencarian, pelaku berhasil ditangkap. Dia langsung diamankan di Mapolres Berau untuk proses lebih lanjut," ujar Budi, kemarin (14/5).

Lebih lanjut, dikatakan Budi, pihaknya sudah mengumpulkan seluruh tenaga medis yang bertugas di RS Pratama Talisayan dan melakukan pengamanan di rumah sakit tersebut. Sehingga pelayanan kembali berjalan seperti biasa. “Sudah normal kembali pelayanan rumah sakit di sini," jelasnya. 

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Berau dr Jusram menerangkan, saat ini pelaku memang sudah ditangani pihak berwajib. Namun untuk pelayanan di RS Pratama Talisayan, disebutnya belum sepenuhnya berjalan normal. "Saat ini cuma pelayanan IGD sudah dibuka," kata dr Jusram.

Sebelumnya, dokter yang bertugas di Rumah Sakit Pratama Talisayan bernama dr Cris dianiaya seorang warga, Selasa (12/5) lalu. Atas perlakukan itu, korban pun melaporkan kejadian tersebut Rabu (13/5).

Kejadian tersebut bermula ketika salah seorang warga mendatangi RS Pratama Talisayan, membawa sebuah senjata tajam di tangan dengan sengaja melukai korban yang saat itu tengah bertugas di IGD. Dengan penuh emosi, pelaku langsung menodongkan sajam kepada korban. Sebelum terjatuh, korban sempat menepis hingga melukai tangan korban.

Tindakan pelaku tak terbendung dan membuat korban lari bersembunyi di kamar mandi rumah sakit tersebut. Petugas keamanan rumah sakit sempat mengamankan pelaku. Namun belum sempat menghubungi pihak berwajib, pelaku berhasil kabur.

Tidak terima perlakuan pelaku, korban melaporkan kasus ini agar diproses secara hukum. Dengan motif percobaan pembunuhan terhadap salah satu tenaga medis. 

“Masih dugaan sementara, karena pelakunya saat ini masih dalam pengejaran. Korbannya pun sudah divisum. Kami juga sudah meminta keterangan korban kemarin (Selasa, Red),” jelas Kapolres Berau, AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo, saat dikonfirmasi media ini, Rabu (13/5).

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Berau, dr Jusram juga membenarkan, salah seorang dokter di RS Pratama Talisayan telah mengalami tindakan percobaan pembunuhan. Menurutnya, korban mendapat kekerasan dan ancaman akan ditusuk oleh pelaku dengan senjata tajam. 

Ia menceritakan, kejadian tersebut terjadi sehari setelah istri pelaku meninggal dunia akibat pendarahan hebat usai melahirkan. Ia menilai, sejak awal pelaku berniat melakukan tindakan kekerasan ini kepada korban. 

“Kecuali pelaku ini mengamuk secara spontan, tentu tidak ada niat. Tetapi ini kan tidak. Sempat berselang sehari baru pelaku ini muncul mencari korban. Dan ingin melakukan tindakan hakim sendiri ke dokternya. Jadi dirasa ini memang sudah ada niat dari rumah dan membawa senjata tajam. Tentu korban merasa tidak terima dan melaporkan kejadian ini agar diproses,” beber Jusram. 

Tentu kejadian ini sangat disayangkannya. Dan semua ini sudah diserahkannya kepada pihak yang berwajib. Ia pun meminta kepada pihak berwajib ada jaminan keamanan terhadap para tenaga medis di RS Pratama Talisayan. “Sementara ini korban ditempatkan di tempat yang aman hingga pelaku berhasil ditangkap nanti,” lanjutnya. 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X