Dua Kontrol Swab Masih Positif

- Sabtu, 16 Mei 2020 | 00:14 WIB
SIAP BEROPERASI LAGI: Dalam waktu dekat pelayanan umum di Klinik Tirta Tanjung Redeb akan dibuka kembali. Menyusul enam tenaga kesehatan di klinik ini dinyatakan negatif corona dari hasil PCR.
SIAP BEROPERASI LAGI: Dalam waktu dekat pelayanan umum di Klinik Tirta Tanjung Redeb akan dibuka kembali. Menyusul enam tenaga kesehatan di klinik ini dinyatakan negatif corona dari hasil PCR.

TANJUNG REDEB – Sembilan pasien terkait corona di Kabupaten Berau dinyatakan negatif terpapar Covid-19 setelah dilakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, saat merilis perkembangan Covid-19 di Bumi Batiwakkal, Jumat (15/5).

Iswahyudi yang juga juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menjelaskan, dari 9 orang itu, 6 merupakan tenaga kesehatan dari Klinik Tirta Tanjung Redeb. Di antaranya; Ny. YS (22) warga Tanjung Redeb, Nn. DPS (22) warga Tanjung Redeb, Nn. EMEP (24) warga Teluk Bayur, Nn. NSA (23) warga Karang Ambon, Nn. SST (29) warga Karang Ambon, dan Tn. SP (24) warga Tanjung Redeb.

Diketahui sebelumnya, keenam petugas kesehatan Klinik Tirta ini dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test. Setelah dilakukan uji sampel swab, hasilnya dinyatakan negatif.

“Sedangkan tiga warga lainnya yang dinyatakan negatif yakni Tn. DH (33) warga Tanjung Redeb, merupakan pelaku perjalanan. Serta dua balita berinisial AMR (3) asal Bidukbiduk yang merupakan kontak serumah Berau 15 (klaster Gowa), dan KR (4) asal Talisayan yang juga kontak serumah dengan kalster Gowa,” kata Iswahyudi dalam press releasenya.

Selain hasil PCR 9 warga yang negatif corona, Iswahyudi juga menyampaikan hasil swab kontrol dua pasien positif dari kalster Gowa. Yakni Berau 6 atau Tn. CSD (42) warga Limunjang, Kecamatan Sambaliung, dan Berau 3 atau Tn. SM (58) warga Rinding Keluarahan Teluk Bayur. “Hasil swab kontrolnya masih positif. Jadi perawatan keduanya masih dilanjutkan,” pungkasnya.

Terpisah, perwakilan manajemen Klinik Tirta Medical Centre, dr David Edward mengakui, hasil PCR terhadap enam petugas kesehatan Klinik Tirta dinyatakan negatif. Dikatakannya, sebenarnya apa yang dilakukan sebelumnya merupakan diagnosistik yang tidak pasti dan pencegahan yang dilakukan berjalan dengan baik. “Ke depannya kami akan lebih memperhatikan keamanan terhadap pasien dan juga tenaga kesehatan kami,” kata David, kemarin.

Menurut David, adanya tenaga kesehatan yang dinyatakan reaktif rapid tes bukan karena kecolongan. Tetapi karena ketidakjujuran dari seorang pasien. Untuk mengambil langkah cepat, enam tenaga kesehatan tersebut dilakukan isolasi. “Banyak faktor yang menyebabkan seseorang terpapar virus. Salah satunya kejujuran dari pasien itu sendiri. Makanya begitu kami tahu, langsung dilakukan tindakan pencegahan,” katanya.

Dia juga mengakui, keenam tenaga kesehatan Klinik Tirta itu sudah dua kali dilakukan tes PCR, sesuai dengan peraturan Kementerian Kesehatan. Sehingga pasien kini sudah boleh pulang dari isolasi dan kembali bekerja. Namun menurut David, mereka masih akan diistirahatkan hingga betul-betul pulih. “Saat ini pelayanan umum Klinik Tirta juga masih kami tutup. Dalam waktu dekat akan kami buka,” ujarnya.

Dia menambahkan, untuk antisipasi cepat, rencananya Klinik Tirta mendatangkan mesin PCR. Sehingga tes PCR bisa dilakukan di Berau. Beberapa petugas juga telah ditraining. Dokter dan izinnya tetap mengikuti arahan dari Kemenkes. “Kami sudah koordinasi dengan pihak terkait mengenai rencana ini,” pungkasnya. (*/hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB
X