Bangun Masjid, Wujudkan Impian yang Sama dengan Istri

- Senin, 18 Mei 2020 | 16:42 WIB
BELUM DIBERI NAMA: Masjid yang dibangun Makmur HAPK di Teluk Bayur.
BELUM DIBERI NAMA: Masjid yang dibangun Makmur HAPK di Teluk Bayur.

Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah segala amalannya, kecuali tiga perkara. Yaitu ilmu yang bermanfaat, anak yang saleh, dan sedekah jariyah.

MARTA, Tanjung Redeb

Setiap orang pasti punya impian. Sama halnya seperti Makmur HAPK, Ketua DPRD Kaltim, sekaligus mantan Bupati Berau yang menjabat selama 2 periode. Dia punya impian untuk dapat mewujudkan sebuah bangunan rumah ibadah dari hasil jerih payahnya sendiri.

Beruntung, impian itu kini tercapai. Makmur kini telah membangun sebuah masjid di Teluk Bayur, tepatnya di sekitar Taman Steenkolen.

"Alhamdulillah, terwujud impian itu. Sekarang sudah ada masjidnya dan sudah digunakan juga oleh masyarakat sekitar," ujarnya saat berbincang santai dengan awak media di kediamannya, beberapa hari lalu.

Masjid berukuran sekitar 17x17 meterpersegi itu dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 1 hektare. Dengan desain yang artistik, ornamen hiasan masjid dia datangkan langsung dari daerah Boyolali.

Makmur berkisah, awal mula masjid itu dibangun atas dasar kesepakatan bersama sang istri, Seri Marawiyah, yang juga punya impian sama dengan dirinya. Setelah masa jabatan sebagai Bupati Berau berakhir pada 2015 lalu, perlahan-lahan mereka wujudkan impian membangun masjid untuk masyarakat umum. Tanah yang digunakan adalah tanah yang dia beli dari warga sekitar.

"Rencana membangun masjid sudah lama kami cita-citakan, tapi semua mulai diwujudkan sejak tahun 2016 setelah masa jabatan saya selesai. Alhamdulillah, sekarang sudah mulai masuk tahap akhir melengkapi kekurangan-kekurangan fasilitas saja. Bahkan sudah digunakan untuk beribadah, tapi saat wabah begini, hanya digunakan untuk azan saja. Ada paling dua atau tiga orang yang salat," katanya.

Masjid yang belum diberi nama itu, menjadi salah satu kebanggaan Makmur bersama keluarga, terutama sebagai amal jariyah yang dapat mereka tinggalkan sebelum meninggalkan dunia.

Baginya, kenikmatan dunia yang diberikan Tuhan padanya saat di dunia, tidak akan sepadan dengan sebuah bangunan masjid. Namun, dengan segala kemampuannya, dia akan tetap terus melakukan kebaikan-kebaikan sebagai balasan atas nikmat yang diberikan Tuhan.

"Nikmat yang diberikan Allah pada saya dan keluarga, hingga saat ini begitu besar saya rasa. Jadi mengapa saya tidak bisa berbuat sesuatu kebaikan yang dapat menjadi maslahat bagi orang banyak. Walau semewah apapun masjid ini, tetap tidak bisa menandingi kenikmatan hidup yang diberikan Allah buat saya dan keluarga," tuturnya.

Dengan berdirinya masjid itu, Makmur juga berharap dapat memberikan inspirasi bagi setiap orang yang merasa memiliki harta lebih, untuk menjadikan sebagian harta mereka sebagai amal jariyahnya. Sebab kata Makmur, tidak ada lagi yang dapat dikenang terkecuali amal perbuatan baik seseorang saat telah kembali berpulang.

"Anggaplah ini sebagai bentuk diri kita di dunia, meski kita nanti sudah tidak ada. Selama hidup di dunia, terlalu banyak dosa kita perbuat. Tapi terlalu banyak juga nikmat yang kita rasakan. Jadi sepatutnya kita menjadikan sisa hidup dan harta yang dititipkan ini sebagai sarana berbuat kebaikan," katanya. (*/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X