TANJUNG REDEB – Seperti tahun-tahun sebelumnya, saat libur Lebaran, sejumlah objek wisata di Bumi Batiwakkal diserbu wisatawan. Baik lokal maupun dari luar daerah. Namun, di tengah pandemi Covid-19, Pemkab Berau menutup semua objek wisata.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau pun belum memastikan apakah objek wisata di Berau dibuka atau tidak saat Lebaran nanti. Kepala Disbudpar Berau, Masrani mengatakan, terkait hal itu, pihaknya menunggu instruksi pimpinan daerah.
“Belum ada perubahan edaran sebelumnya. Objek wisata masih ditutup. Dibuka atau tidak, kami menunggu instruksi,” kata Masrani. Dikatakannya, sebelum mengambil kebijakan, kepala daerah juga perlu membahas hal ini bersama Gugus Tugas Covid-19. Terlebih saat ini Berau masuk zona merah sehingga pihaknya tak ingin ambil risiko.
Diakuinya, beberapa lokasi wisata memang masuk kategori zona hijau. Seperti Pulau Maratua. Tetapi perlu pertimbangan sebelum memutuskan apakah dibuka untuk wisatawan atau tidak. “Karena kalau kita buka wisata di sana (Maratua), ada kekhawatiran bisa menjadi peluang penularan virus. Karena akses ke Maratua bisa langsung dari luar daerah, seperti dari Tarakan bisa langsung ke Maratua,” jelasnya.
Kalaupun nanti ada kebijakan objek wisata Pulau Maratua dan Pulau Derawan dibuka, pihaknya meminta hanya ada satu pintu masuk, yakni di pelabuhan Tanjung Batu. “Jika memang wisata Maratua diizinkan dibuka, tentunya pengawasan harus lebih diperketat melalui satu pintu,” tegasnya.
Masrani pun meminta masyarakat yang sudah memiliki rencana untuk liburan ke sejumlah objek wisata, agar sebaiknya mengurungkan niat tersebut. Karena saat ini Berau masih dihadapkan situasi pandemi. “Tapi jika ada instruksi dari pimpinan sudah tentu kami patuhi dengan segala pertimbangan,” pungkasnya. (mar/har)
