TANJUNG REDEB – Sempat mendapat banyak iba dari masyarakat karena menjual handphone jadul untuk membeli beras, Eko malah kedapatan ngelem.
Pria yang mengontrak di salah satu rumah pada lingkungan RT 14 Kelurahan Tanjung Redeb tersebut, tak bisa mengelak saat Ketua RT 14 Rendy, mendapatinya tengah mengisap lem di dalam rumahnya.
Rendy mengatakan, memang sudah mencurigai prilaku Eko yang tinggal bersama istrinya di rumah kontrakan tersebut. Sebab, Eko kerap meminta plastik kepada tetangganya, namun tidak menjelaskan untuk keperluan apa. “Setiap hari meminta plastik bening kepada warga di sini. Saat saya mengetuk pintu rumahnya, dia (Eko, red) lama baru membuka. Makanya langsung kami dobrak dan kami melihat dia sedang ngelem,” ujarnya kepada media ini tadi malam.
Saat melakukan pemeriksaan di dalam rumah, dirinya mendapati empat kaleng lem merek Fox yang diduga telah digunakan dan dibuang ke tempat sampah di belakang rumah. “Bersama warga kami mencari, ternyata ada empat kaleng lem di tong sampah miliknya,” katanya.
Padahal, akibat viralnya aksi Eko saat menjual handphone karena ingin membeli beras, Rendy mengaku dirinya sempat di-bully warganet di media sosial. Karena dirinya dianggap tidak mengurusi warganya yang sedang kesusahan. “Saya jelaskan, pasangan suami-istri ini tidak pernah melapor kepada saya saat tinggal di sini. Dan pasangan ini juga baru dua minggu tinggal di kontrakan ini,” katanya.
Setelah dirinya menyelidiki, pasangan suami-istri tersebut juga masing-masing masih memiliki orangtua yang tinggal di Teluk Bayur. Makanya dirinya juga menaruh curiga, apakah benar saat pasangan ini menjual handphone untuk membeli beras. Karena keduanya masih memiliki orangtua yang juga tinggal di Berau.
“Ternyata terbongkar kedok aslinya seperti apa. Makanya saya berharap, masyarakat yang menghina dan memaki saya kemarin, bisa lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial,” katanya. (*/aky/udi)