TANJUNG REDEB – Bantuan langsung tunai (BLT) tahap dua untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) terdampak Covid-19 belum disalurkan. Hal ini dikarenakan menunggu penyaluran BLT tahap dua untuk masyarakat kurang mampu dan terdampak Covid-19 selesai.
“Memang penyaluran BLT untuk warga kurang mampu dan terdampak Covid-19 lebih didahulukan daripada bantuan UMKM. Karena dikhawatirkan terjadi dobel data,” kata Wiyati, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Berau, saat dikonfirmasi kemarin (26/5).
Dijelaskannya, pada tahap dua ini, ada penambahan dan pencoretan pelaku UMKM yang mendapat bantuan. Setelah dilakukan revisi data, UMKM penerima BLT tahap dua mencapai 1.000 lebih. Bertambah 600 UMKM dari sebelumnya yang hanya sekitar 500 UMKM. Sedangkan yang dicoret dari data sebelumnya mencapai 110 UMKM. Alasan dicoret menurut Wiyati karena dobel data.
“Memang ada dobel data. Dari UMKM dapat, warga terdampak juga dapat,” katanya.
Wiyati memastikan, penyaluran BLT pelaku UMKM ini dilakukan Juni 2020 ini. Nominalnya sebesar Rp 600 ribu per UMKM. Angka ini mengalami pengurangan dari sebelumnya Rp 750 ribu. “Memang ada pengurangan. Tetapi masa bantuan diperpanjang hingga Juli,” terangnya. “Data sudah ada. Tinggal finalisasi dan penerbitan surat keputusan (SK) dari bupati Berau,” pungkas Wiyati. (*/hmd/har)
