Berau Belum Bisa New Normal

- Kamis, 28 Mei 2020 | 15:13 WIB

TANJUNG REDEB – Indonesia tengah bersiap memasuki kehidupan new normal atau era baru di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Pemerintah pun terus mempersiapkan protokol kesehatan new normal, sebagai bentuk 'berdamai' dengan pandemi virus corona.

Namun, dari 25 kabupaten/kota yang dianggap memenuhi kriteria penerapan new normal, Kabupaten Berau belum termasuk di dalamnya.

Diakui Wakil Bupati Berau Agus Tantomo, Berau belum bisa memenuhi kriteria sebagai daerah yang dapat menerapkan new normal dalam waktu dekat.

Sebab, Berau sudah menjadi daerah yang terpapar corona dengan 34 kasus terkonfirmasi positif, dengan 2 kasus yang sudah dinyatakan sembuh.

Sementara untuk menerapkan new normal ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Salah satunya, tidak ditemukan satu pun kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah tersebut, atau zona hijau.

"Penetapan new normal ini langsung dari pusat, ada kriteria-kriterianya. Kalau Berau kan sudah ada kasus, jadi otomatis tidak masuk kriteria daerah y0ang bisa new normal untuk saat ini," lanjutnya.

Selain tidak pernah terdapat satu pun kasus, syarat new normal lain ialah daerah dengan angka kasus yang terus menunjukkan penurunan, sesuai standar yang ditentukan organisasi kesehatan dunia (WHO).

"Kasus Covid-19 di Berau yang sembuh saat ini baru 2 orang dari total kasus 34. Jadi lagi-lagi kita belum masuk standar untuk menerapkan new normal. Maka dari itu, kita semua harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan tetap di rumah saja kalau tidak ada hal mendesak, agar Covid-19 ini cepat terputus mata rantainya, dan kita bisa menambah angka kesembuhan lebih banyak lagi, serta menyetop angka kasus positif," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) dr Jusram mengatakan, selama masyarakat mau mematuhi protokol kesehatan Covid-19, secara tidak langsung akan mempercepat Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau – untuk bisa juga menerapkan new normal.

"New normal atau bisa dikatakan sebagai perilaku adaptasi dengan keadaan, bisa diterapkan kalau kita semua mematuhi protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya. Selain itu masyarakat juga harus peduli pada diri sendiri dengan berusaha meningkatkan imunitas tubuh, agar tidak mudah terserang virus. Kita juga butuh new normal agar ekonomi dan kehidupan sosial kita bisa kembali seperti biasa lagi," singkatnya.

Dikutip dari Jawapos.com, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo ‎memaparkan, dua kriteria daerah yang bisa menerapkan new normal atau era baru di tengah pendemi Covid-19.

Kategori pertama, daerah yang belum ada masyarakatnya terkena virus corona.

‎”Pertama, daerah-daerah yang sama sekali belum ada kasus,” ujar Doni usai rapat kerja bersama dengan Presiden Jokowi, Rabu (27/5).

Doni mengatakan, daerah yang belum adanya kasus positif corona karena masyarakatnya sadar dengan hidup disiplin dan menerapkan protokol kesehatan, itu yang akan mendapat status new normal.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X