Rumah Sakit Darurat Covid-19, kembali menerima dua pasien dalam pemantauan (PDP). Tambahan dua PDP tersebut, setelah hasil rapid test atau Rapid Diagnostic Test (RDT) kepada yang bersangkutan reaktif.
Dikatakan Ketua Satuan Tugas (Satgas) RSD Covid-19 dr Jusram, kondisi dua PDP tersebut dalam keadaan baik. Keduanya juga sudah dilakukan pengambilan sampel untuk swab test dan masih menunggu hasil dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
“Belum bisa disebut klaster baru, karena mereka (PDP) ini belum ada hasil swab-nya yang menyatakan hasilnya positif Covid-19,” ujarnya.
“Kedua PDP ini sudah swab dua kali, jadi tinggal tunggu hasil dari Surabaya,” lanjutnya.
Jusram mengaku, kedua PDP tersebut merupakan calon penumpang di salah satu maskapai. Ia tak tahu persis maskapai apa yang akan ditumpangi keduanya. “Jadi awalnya itu keduanya terjaring oleh protokoler bandara, bahwa harus periksa RDT atau PCR bila akan menuju ke luar daerah, tepatnya tujuan kedua PDP ini adalah ke Jawa,” ungkapnya.
Dari informasi yang dihimpun media ini, kedua PDP tersebut berencana pulang ke kampung halaman mereka, karena masa kerja di Berau sudah habis.
Awalnya, hasil RDT keduanya sempat non-reaktif. Namun karena tidak ada penerbangan saat itu, maka keduanya harus menunggu hingga satu minggu sampai bisa mendapatkan tiket penerbangan, ke salah satu daerah di Pulau Jawa. Karena hasil RDT awal sudah dianggap kedaluwarsa, pihak bandara menyarankan keduanya melakukan RDT ke salah satu klinik swasta yang ada di Berau. Ternyata, hasil RDT yang kedua menunjukkan hasil reaktif.
Saat itu juga, keduanya langsung diminta ke RSUD dr Abdul Rivai untuk menjalani pemeriksaan hingga pengambilan sampel swab test.
Sementara itu, sesuai data Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, sebanyak 141 dari 163 orang dalam pemantauan (ODP) di Berau, sudah selesai masa inkubasinya atau masa pemantauannya. (mar/udi)
