Pariwisata Tutup, Pendapatan Warga Hilang

- Jumat, 29 Mei 2020 | 19:15 WIB
SEPI PEMBELI: Jumaida saat ditemui di depan warungnya kemarin (28/5).
SEPI PEMBELI: Jumaida saat ditemui di depan warungnya kemarin (28/5).

BIDUKBIDUK – Ditutupnya seluruh objek wisata di masa pandemi Covid-19, membuat sebagian besar masyarakat Kampung Bidukbiduk, Kecamatan Bidukbiduk, kehilangan pendapatan. Pasalnya, disebutkan Camat Bidukbiduk Abdul Malik, sekitar 70 persen pendapatan warga Kampung Bidukbiduk, memang mengandalkan sektor pariwisata.

Menurut Malik, sejak Maret seluruh objek wisata di ujung selatan Bumi Batiwakkal itu, ditutup. Seperti Labuan Cermin, Pulau Kaniungan Besar dan Kecil, hingga Lamin Guntur.

“Apalagi di momen lebaran saat ini, biasanya perputaran uang bisa sampai miliaran. Kita patokannya tahun lalu saja, saat lebaran pengunjung ke Biduk sekitar 35 ribu orang. Bayangkan saja berapa yang dibelanjakan masyarakat selama di Bidukbiduk. Sampai miliaran itu,” katanya saat ditemui di kediamannya kemarin (28/5).

Memang lanjut dia, beberapa penginapan milik warga, masih ada yang buka. Namun khusus untuk melayani tamu yang memiliki urusan kedinasan, atau pengampas barang-barang kebutuhan pokok. “Itu juga hanya sedikit sekali, tidak setiap hari,” katanya.

Walau demikian, dirinya tidak ingin memaksakan untuk segera membuka kembali objek-objek wisata di Bidukbiduk, demi pencegahan penyebaran wabah Covid-19.

Sementara pada sekotor perikanan, yang menjadi sumber pendapatan warga Bidukbiduk lainnya, disebutnya juga mengalami penurunan. Karena daya beli masyarakat yang memang menurun. Termasuk permintaan ikan kerapu untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Tiongkok. “Itu (ekspor kerapu) malah tidak ada sama sekali sekarang ini. Dihentikan sementara selama pandemi ini,” pungkas dia.

Terpisah, salah satu pedagang yang berjualan di dekat pintu masuk Labuan Cermin, Jumaida, mengaku pendapatannya mengalami penurunan drastis. "Betul-betul kondisi kami sepi sekali, semenjak ditutup pendapatan kami jauh sekali menurun," katanya.

Diakuinya, dalam dua pekan momen Idulfitri, biasanya dirinya bisa mendapat penghasilan hingga Rp 100 juta, kini bisa mendapat ratusan ribu saja dirinya sudah sangat bersyukur. “Tapi kalau sekarnag wisatanya ditutup, ya susah bisa dapat pembeli,” ungkapnya.

Padahal diakuinya, jauh sebelum pandemi mewabah hingga ke Bidukbiduk, dirinya sudah mempersiapkan kebutuhan barang di warungnya. Terutama makanan ringan, untuk memenuhi permintaan pembeli yang ramai saat momen lebaran. “Jadi ruginya besar, karena modal sudah dihabiskan,” ungkapnya.

Walau demikian, kerugian besarnya sedikit terobati dengan bantuan pemerintah untuk pelaku usaha yang terdampak Covid-19. Walaupun besaran dana yang diterimanya tidak besar, setidaknya bisa membantu memenuhi sebagian kebutuhan keluarganya. “Semoga wabah ini cepat berakhir, dan kondisi bisa normal kembali,” pungkasnya. (*/uga/udi)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X